Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan lisan di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), Den Haag pada Jumat, 23 Februari 2024/Repro
Dunia internasional saat ini menaruh harapan besar terhadap keputusan yang akan Mahkamah Internasional (ICJ) ambil terhadap kasus kejahatan Israel di Jalur Gaza.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat menyampaikan oral statement di hadapan anggora ICJ, di Den Haag pada Jumat (23/2).
Retno menyoroti bagaimana Israel semakin tidak terkendali dan mereka tidak memiliki niat untuk menghormati apalagi mematuhi kewajiban hukum internasional.
Ini terlihat dari bagaimana Israel terus melanjutkan kampanye pemusnahan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil di Gaza.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan berkata dan saya kutip: “tidak ada yang akan menghentikan kami, tidak Den Haag, tidak orang lain”, ujar Menlu.
Melihat total kematian warga Palestina yang mencapai hampir 30 ribu jiwa, nyatanya tidak sedikitpun membuat Israel ragu untuk melancarkan serangan darat ke kota Rafah, rumah satu-satunya bagi pengungsi Gaza.
Menurut Menlu, tidak boleh ada negara yang diberi kebebasan melakukan tindakan semena-mena terhadap negara yang lebih lemah.
Untuk itu penting menjunjung tinggi hukum internasional dan masyarakat menaruh harapan besar pada ICJ dalam mewujudkan tananan berbasis aturan.
"Ada harapan besar dari dunia internasional. Saya ulangi, harapan besar agar ICJ dapat memberikan pendapat yang baik demi kepentingan keadilan dan kemanusiaan," tegas Menlu.
Menlu Retno meninggalkan pertemuan G20 saya di Rio de Janeiro untuk memberikan pernyataan lisan di hadapan ICJ sebagai bentuk solidaritas kepada warga Palestina.
ICJ mengadakan dengar pendapat dengan 51 negara dan tiga organisasi internasional untuk memberikan informasi tentang pendudukan Israel di Jalur Gaza.
Hasil pertemuan tersebut akan menjadi advisory opinion yang akan digunakan Majelis UMUM PBB untuk menangani konflik Israel-Palestina.