Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Pakar Ingatkan Bahaya Penyalahgunaan Teknologi Deepfake

JUMAT, 23 FEBRUARI 2024 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Maraknya penyalahgunaan teknologi deepfake (ubah wajah dalam video atau gambar) membuat khawatir sejumlah pihak, termasuk pakar kecerdasan buatan dan eksekutif industri, Yoshua Bengio.

Bengio, yang merupakan salah satu pelopor teknologi deepfake, menyerukan lebih banyak peraturan seputar teknologi tersebut dengan alasan potensi risiko terhadap masyarakat.

Ia bersama kelompok pakar lainnya menandatangani pernyataan bersama dalam surat terbuka berjudul "Disrupting the Deepfake Supply Chain".


“Saat ini, deepfake seringkali melibatkan gambar seksual, penipuan, atau disinformasi politik. Karena AI mengalami kemajuan pesat dan membuat deepfake lebih mudah dibuat, diperlukan perlindungan,” kata kelompok tersebut dalam surat yang dibuat oleh Andrew Critch, seorang peneliti AI di UC Berkeley.
Street, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/2).

Deepfake adalah gambar, audio, dan video buatan manusia yang realistis namun dibuat dengan algoritma AI, dan kemajuan teknologi terkini telah membuat gambar, audio, dan video tersebut semakin sulit dibedakan dengan konten buatan manusia.

Pernyataan bersama tersebut juga memberikan rekomendasi tentang cara mengatur deepfake, termasuk kriminalisasi penuh terhadap pornografi anak deepfake, hukuman pidana bagi siapa pun yang dengan sengaja membuat atau memfasilitasi penyebaran deepfake yang berbahaya, dan mewajibkan perusahaan AI untuk mencegah produk mereka membuat deepfake yang berbahaya.

Penandatangan termasuk Steven Pinker, seorang profesor psikologi Harvard, dua mantan presiden Estonia, peneliti di Google, DeepMind dan seorang peneliti dari OpenAI.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya