Berita

Ilustrasi Foto/Net

Bisnis

Gandeng Jaringan Internasional, UTM Bidik Riset Hilirisasi Garam Madura

JUMAT, 23 FEBRUARI 2024 | 04:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr Safi SH, MH, merasa bangga dan surprise karena proposal penelitiannya terpilih dari 600 proposal yang masuk.
 
Menurutnya, tema petani garam dan rumput laut, menjadi salah satu dari 6 sektor yang memanfaatkan kekuatan alam dan energi produktivitas sebagai warisan leluhur selama berabad-abad.
 

"Terima kasih kepada konsul Jenderal dari Australia, Fiona Hoggart, Bu Caroline Chine, Janna Hertz,  dari Koneksi, Departemen KKP Pak M Zaki Hasim," ujar Safi dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Kamis (22/2).
 
"Kita berharap bahwa proyek penelitian ini akan mampu meningkatkan taraf hidup petani garam di Madura," imbuhnya.
 
Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart dalam sambutannya mengatakan dengan program kerja sama ini, pihaknya dapat mengatasi tantangan, menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan, dan meningkatkan taraf hidup di Indonesia dan Australia.
 
"Istimewanya dari proyek ini ada keterlibatan perempuan dalam komunitas petani garam. Selain mendukung ekonomi inklusi, proyek ini juga meningkatkan produktivitas budidaya rumput laut sekaligus mendukung praktik pertanian garam tradisional," tandas Fiona.
 
Sementara itu, Prof Wahyudi Agustiono, seorang peneliti dalam proyek ini, menekankan potensi transformatif dari pendekatan holistik terhadap pengelolaan sumber daya pesisir.
 
"Sistem terpadu ini berpotensi meningkatkan kelestarian lingkungan, ketahanan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir," ujarnya.
 
Proyek tersebut adalah kolaborasi antara Universitas Newcastle, Universitas Trunojoyo Madura, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta RMIT University, dengan dukungan dari Koneksi.
 
Koneksi adalah sebuah kemitraan antara Australia dan Indonesia untuk memfasilitasi kerja sama antar organisasi penelitian dari kedua negara untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif serta mempererat hubungan kedua negara di bidang riset, science dan inovasi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya