Berita

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen PKS Aboebakar Al Habsyi/Net

Politik

Duet PDIP dan PKS Motor Penggerak Oposisi Prabowo-Gibran

KAMIS, 22 FEBRUARI 2024 | 09:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini bakal menjadi parpol yang tegas memilih oposisi atau berada di luar pemerintahan setelah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Keyakinan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/2).

"Kemungkinan besar yang beroposisi itu PDIP dengan PKS. Saya melihatnya begitu," kata Ujang.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini, dari parpol pengusung Capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin dan Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud hanya PDIP dan PKS yang bisa menjadi motor penggerak oposisi.

Sebab, katanya, parpol lainnya akan sulit untuk menjadi oposan karena berbagai pertimbangan kepentingan.

"Karena PKB kalau beroposisi mungkin bisa dikerjai, PPP juga bisa dikerjai, Nasdem kemarin Surya Paloh ketemu Jokowi bisa jadi silaturahim untuk bridging bisa berkoalisi dengan Prabowo-Gibran. Kan gitu," ujar Ujang.

Atas dasar itu, Ujang juga meyakini bahwa PKB, PPP, Nasdem, kemungkinan besar merapat ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Padahal, akan lebih baik dan memang seharusnya parpol yang kalah di Pilpres 2024 berada di luar koalisi pemerintah.

"Mestinya yang kalah itu membangun kekuatan menjadi oposisi, menjadi pihak yang mengontrol mengawasi pemerintahan ke dalam agar seimbang, ada check and balances," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya