Berita

Ketua Kordinator Nasional Perkumpulan Pemantauan Pemilu Kongres Advokat Indonesia/KAI, Erman Umar di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/2)/Ist

Politik

Ditemukan Banyak TPS Tak Layak, Padahal Anggaran Gede

RABU, 21 FEBRUARI 2024 | 19:10 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Tahapan pencoblosan Pemilu Serentak pada 14 Februari lalu menyisakan sejumlah masalah. Salah satunya banyak tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak layak karena dibangun dengan tenda seadanya, atau berada di lingkungan sekolah.

"Padahal anggaran pendirian TPS gede dan telah dibayarkan oleh negara," kata Ketua Kordinator Nasional Perkumpulan Pemantauan Pemilu Kongres Advokat Indonesia/KAI, Erman Umar di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Diketahui Biaya Operasional (BOP) kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebesar Rp4.814.000 untuk pembuatan TPS dan kebutuhan lainnya pada Pemilu 2024.


"Kami minta BPK RI melakukan audit menyeluruh," kata Erman.

Selain itu, Erman juga menemukan adanya sisa kertas suara yang disalahgunakan untuk menambah suara calon tertentu di pilpres maupun pileg.

"Adanya sisa kertas suara yang tidak dipakai karena pemilih pindah atau tidak hadir, maka kertas suara tersebut menjadi golput dan harus dikembalikan," kata Erman.

Di samping itu, Advokat Pemantau Pemilu ini juga mendapati adanya tinta yang digunakan usai mencoblos mudah hilang.

"Ketika pagi mencoblos, sorenya habis mandi sudah hilang tak tersisa, hanya di ujung kuku saja. Apalagi kalau dihilangkan dengan sabun mudah sekali hilang," kata Erman.

Erman mencurigai adanya pengadaan tinta yang keliru serta buruknya standar kualitas tinta pemilu.

Sementara Sekretaris Nasional Perkumpulan Pemantauan Pemilu 2024 KAI, Angga Busra Lesmana  merekomendasikan agar dipenuhinya hak atas kesehatan dan keselamatan bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Diketahui, hingga 18 Februari 2024, sebanyak 71 orang petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia, sementara, 4.567 orang dinyatakan sakit.

"Kami nilai hak-hak kesehatan dan keselamatan penyelenggara pemilu relatif kurang dipenuhi," kata Angga.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya