Berita

Pengamat politik Arif Susanto/Net

Politik

Pengamat: Perombakan Kabinet Tidak Berdampak Efektif terhadap Kinerja Pemerintah

SELASA, 20 FEBRUARI 2024 | 18:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Perombakan kabinet yang dikabarkan akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada Rabu besok (21/2) diyakini tidak akan berdampak efektif terhadap kinerja pemerintah, selain hanya untuk memelihara kekuasaan hingga Oktober 2024 dan mengakomodasi kekuatan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Begitu yang disampaikan pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto, menanggapi kabar rencana Jokowi merombak kabinetnya. Di mana, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto disebut-sebut akan mengisi posisi yang ditinggalkan Mahfud MD, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

"Perombakan kabinet tidak akan berdampak efektif terhadap kinerja pemerintah. Selain karena masa jabatan tinggal sebentar, soliditas kabinet sendiri berada dalam pertaruhan akibat kontestasi elektoral," kata Arif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/2).


Menurut Arif, perombakan kabinet hanya diarahkan pada upaya untuk memelihara kekuasaan Jokowi hingga Oktober 2024 dan mengakomodasi kekuasaan pendukung Prabowo-Gibran.

"Pengangkatan Hadi juga menunjukkan bahwa Jokowi semakin mengandalkan orang-orang terdekatnya, terutama menimbang kemungkinan bahwa guncangan politik berpeluang menguat pascapemilu. Loyalitas Hadi akan membantu Jokowi mengatasi celah yang ditinggalkan oleh Mahfud setelah pengunduran dirinya. Ini akan memberi kenyamanan personal bagi Jokowi," jelas Arif.

Lanjut Arif, jika Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga masuk dalam kabinet dan mengisi posisi Menteri ATR/BPN, maka akan berdampak ganda bagi partai berlambang bintang mercy itu.

"Pertama, Jokowi semakin memperkuat persekutuan dengan Partai Demokrat dan SBY setelah kegagalan pengambilalihan partai tersebut. Kedua, ini dapat pula memberi jaminan bagi posisi AHY dan PD dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang," pungkas Arif.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya