Berita

Petugas KPPS TPS 02, Pandansari, Semarang Tengah, menunjukkan surat suara bergambar lambang PKI ketika proses penghitungan suara Capres dan Cawapres/RMOLJateng

Politik

Soal Surat Suara Ditempel Gambar Palu Arit, Ketua KPU Kota Semarang: Tunggu Penyelidikan Polda

MINGGU, 18 FEBRUARI 2024 | 06:20 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Temuan surat suara bergambar palu arit, persis logo Partai Komunis Indonesia (PKI), oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pandansari, Semarang Tengah, terus menjadi sorotan.

Pasalnya, surat suara yang diduga sengaja diselipkan oleh seseorang saat proses penghitungan suara pada lembar pemilihan Presiden ini masuk pidana luar biasa.

Namun begitu, Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom belum mau memberikan keterangan pasti. Dia hanya sedikit menyebut, kasus ini termasuk pelanggaran berat dalam pelaksanaan Pemilu.


"Belum bisa klarifikasi, tunggu hasil penyelidikan Polda Jawa Tengah," kata Henry, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu (17/2).

Sementara itu, Ketua PPS Pandansari, Semarang Tengah, Dedi Taruna, memastikan suara bergambar palu arit, diproses hukum.

"Kita tidak menyangka ada pemilih yang mencoreng pelaksanaan Pemilu 2024. Itu stiker yang ditempelkan di bagian depan surat suara, jadi pasti tidak sah. Langsung kita koordinasikan ke Panwas dan ditindaklanjuti, laporan juga ke KPU Kota Semarang dan kepolisian agar diproses hukum," kata Dedi.

Dedi menceritakan, pada saat surat bergambar PKI itu ditemukan proses penghitungan suara di TPS bahkan dihentikan sementara karena warga yang melihat ikut tersulut emosi.

Petugas KPPS berusaha meredam amarah mereka dengan berikan penjelasan mengenai kejadian tersebut.

"Kita berusaha menjelaskan kepada warga terkait kasus semacam ini di dalam aturan penyelenggaraan Pemilu dengan detail. Mereka sempat marah-marah berteriak sehingga kita redam dengan penjelasan. Itu ditemukan ketika akhir penghitungan hampir selesai," jelas Dedi.

Ada kecurigaan terhadap seseorang yang diduga pelaku, Dedi mengatakan, pihaknya juga telah memberikan kronologi temuan di dalam laporan ke pihak berwajib.

"Anggota petugas yang bertugas ada yang menginfokan lihat gerak-gerik diduga pelakunya. Dia masuk ke bilik membawa seperti staples dan selembar kertas. Tapi, biar didalami pihak berwajib kepolisian," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya