Berita

Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita/Net

Bisnis

Menperin Agus: Produk Manufaktur Tetap Mendominasi Capaian Ekspor Nasional

SABTU, 17 FEBRUARI 2024 | 10:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekspor sektor manufaktur menembus angka 186,98 miliar dolar AS. Kementerian Perindustrian mencatat, angka itu sama dengan menyumbang 72,24 persen dari total nilai ekspor nasional sebesar 258,82 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi pencapaian tersebut di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil.

“Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak stabil, industri kita tetap agresif untuk memperluas pasar ekspornya. Ini menandakan bahwa produk manufaktur kita telah berdaya saing sehingga diakui dunia,” ungkap Agus, dalam keterangannya yang dikutip dari laman Kemenperin, Sabtu (17/2).

Realisasi ekspor industri manufaktur selama Januari-Desember 2023 tersebut melampaui target yang ditetapkan, yang sebelumnya diproyeksi sekitar 186,40 miliar dolar AS.

“Untuk tahun 2024, kami menargetkan 193,4 miliar dolar AS. Kami optimistis bisa tercapai,” ujar Agus.

Kinerja ekspor yang melaju tersebut berperan besar terhadap pembentukan neraca perdagangan industri manufaktur menjadi surplus sebesar 17,39 miliar dolar AS pada tahun 2023. Ini artinya melanjutkan capaian surplus pada 2022 lalu.

Lima sektor yang menjadi penyumbang paling besar terhadap pencapaian nilai ekspor industri manufaktur nasional sepanjang 2023 terdiri dari;

- Industri logam dasar sebesar 42 miliar dolar AS
- Industri makanan dan minuman sebesar 41,69 miliar dolar AS
- Industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik 18,12 miliar dolar AS
- Industri kimia, farmasi dan obat tradisional 17,30 miliar dolar AS
- Industri alat angkut 13,12 miliar dolar AS.

Dalam meningkatkan diversifikasi produk ekspor, Kemenperin terus mendorong jenis produk ekspor yang dihasilkan dengan kompleksitas tinggi atau bernilai tambah tinggi seperti dari hasil hilirisasi nikel.

“Jenis produk baru yang diekspor dengan high complexity, sebagian besar berupa logam dasar hasil hilirisasi nikel seperti stainless steel ingot dan CRC, serta kendaraan roda dua. Selainnya merupakan produk baru dengan low complexity seperti aluminium oksida, dan turunan CPO,” papar Agus.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya