Berita

Kereta Cepat Whoosh/Setpres

Bisnis

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, PT KAI Utang Rp7 Triliun ke Bank China

JUMAT, 16 FEBRUARI 2024 | 11:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

PT KAI (Persero) meminjam dana kepada China Development Bank (CDB) hampir sebesar Rp7 triliun, untuk membayar pembengkakan biaya (cost overrun) dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman tersebut sebesar Rp6,98 triliun,  dengan pencairan yang telah diterima PT KAI sejak (7/2), dan diteruskan kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Adapun pencairan itu terbagi menjadi dua, yakni untuk fasilitas A sebesar Rp3,6 triliun. Serta fasilitas B sebesar Rp3,38 triliun.


Berdasarkan laporan yang diterima, biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilaporkan bengkak. Awalnya, dalam proposal yang diterima, pemerintah China menawarkan biaya pembangunan proyek sebesar 5,13 miliar dolar.

Namun, saat proyek tersebut dijalankan, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan biaya itu kemudian bengkak sebesar 1,2 miliar dolar atau senilai Rp18,24 triliun.

"Kita sepakat dengan angka cost overrun 1,2 billion miliar dolar. Ini yang sedang kita rapikan," ujar Tiko,dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, tahun lalu.

Untuk itu, dalam upaya menutupi pembengkakan biaya tersebut, pemerintah sepakat mencari pinjaman, yaitu ke Bank Negara Tirai Bambu itu.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menjelaskan bahwa CDB sudah sepakat soal pinjaman utang tersebut untuk pembengkakan biaya kereta cepat.

Seto menyebut bunga utang pinjaman itu pun telah diturunkan dari 3,4 persen, menjadi hanya 3,2 persen.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya