Berita

Kesehatan

Warga AS Terinfeksi Penyakit Langka, Diduga Terpapar dari Kucing Peliharaan

KAMIS, 15 FEBRUARI 2024 | 13:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang warga di Deschutes County, Oregon, didiagnosa mengidap kasus penyakit pes, menjadikannya kasus infeksi bakteri langka pertama yang dikonfirmasi di negara bagian ini sejak 2015.

Richard Fawcett, petugas kesehatan Deschutes County, mengatakan bahwa orang tersebut kemungkinan tertular dari kucing peliharaannya.

"Semua kontak dekat penduduk dan hewan peliharaannya telah dihubungi dan diberi obat untuk mencegah penyakit,” kata Fawcett, seperti dikutip dari CNN, Rabu (14/2).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan pasien terinfeksi dapat diobati dengan antibiotik umum seperti gentamisin dan fluorokuinolon.

"Orang yang terinfeksi diobati pada tahap awal penyakitnya, dan menimbulkan risiko kecil bagi masyarakat," menurut pernyataan tersebut.

Kasus terbaru menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana wabah, yang paling dikenal karena membunuh jutaan orang di Eropa selama Abad Pertengahan itu dapat menyebar di zaman modern.

“Alasan belum dihilangkan karena masih ada reservoir hewan. Bakteri ini dapat menginfeksi hewan, dan karena kita tidak dapat mengobati semua hewan di alam liar, bakteri ini tetap ada di alam dan kadang-kadang menyebabkan sejumlah kasus pada manusia,” kata Dan Barouch, direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center.

Sekitar tujuh kasus wabah pada manusia dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat, terutama di wilayah pedesaan Barat Daya dan Barat Laut, menurut CDC

Wabah ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis . Manusia biasanya tertular setelah digigit kutu pembawa bakteri atau setelah bertemu dengan hewan yang terinfeksi. Gejala biasanya muncul pada manusia sekitar dua hingga delapan hari setelah terpapar, dan gejala tersebut meliputi nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, menggigil, dan lemas.

Menurut pernyataan dari Deschutes County Health Services, jika kondisi ini tidak didiagnosis sejak dini, penyakit ini dapat berkembang menjadi infeksi pada aliran darah atau paru-paru. Bentuk penyakit yang parah ini lebih sulit diobati.

"Namun secara keseluruhan, wabah ini mudah dikenali, mudah didiagnosis, dan mudah diobati dengan antibiotik saat ini," kata Harish Moorjani, spesialis penyakit menular di Northwell Health.

"Dibandingkan dengan Abad Pertengahan, manusia harus menempatkan segala sesuatunya dalam perspektifnya; ini era yang berbeda,” katanya.

Barouch berpendapat sangat tidak mungkin wabah ini akan menyebar ke luar orang yang berada di Oregon.

“Selama orang tersebut dan kontak langsungnya dirawat – yang memang terjadi dalam kasus ini – kemungkinan penyebarannya lebih jauh sangat, sangat rendah. Jadi menurut saya masyarakat tidak perlu khawatir, tapi jika masyarakat ingin mengurangi risikonya, maka sebaiknya menghindari kontak dengan hewan pengerat, kutu, dan hewan yang sakit,” ujarnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

PPP Lolos Parlemen, Pengamat: Jangan Semua Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Sekjen AMPG Anggap Qodari Sedang Melawak

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:56

PK Ditolak MA, Alex Noerdin Tetap Jalani Vonis 9 Tahun Penjara

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:36

Pemilik Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Bakal Diperiksa Polisi

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:11

Tingkatkan Realisasi KPR Nonsubsidi, BTN Resmikan Sales Center Baru di 3 Kota Besar

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:51

Tani Merdeka Bangun 7.200 Posko Pemenangan Sudaryono

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:28

WWF ke-10 Aman dan Kondusif, Menteri PUPR Apresiasi Pengamanan TNI-Polri

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:06

Mangkir dari Panggilan Kejaksaan, Anggota DPRD Madiun Dianggap Lecehkan Hukum

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:49

Supian Suri Dilaporkan ke KASN dan BKN Jelang Pilkada 2024

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:42

Nyaru jadi Bengkel, Industri Rumahan Narkotika Ini Mampu Memproduksi Jutaan Tablet

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:20

KLHK Lanjutkan Safari Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Yogyakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:16

Selengkapnya