Berita

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, saat sesi doorstop usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Gambir, di Halaman Parkir Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta Pusat, 14 Februari 2024/RMOL

Bisnis

Respon Beras Langka, Jokowi: Jangan Khawatir, Stok Bulog Cukup

KAMIS, 15 FEBRUARI 2024 | 09:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menepis kekhawatiran masyarakat terkait langkanya beras di sejumlah pasar tradisional dan ritel modern pada beberapa hari ini.

Dalam pernyataannya, Jokowi menegaskan bahwa saat ini stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) masih mencukupi, dan kelangkaan sempat terjadi karena adanya gangguan dalam proses distribusi.

"Stok beras di Bulog masih cukup banyak. Ini hanya masalah misalnya distribusi terganggu karena banjir, misalnya," kata Jokowi usai mencoblos di TPS yang berlokasi di Gedung Lembaga Administrasi Negara (LAN), Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).

Ia pun lebih lanjut meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu khawatir. Sebab, beras premium dan medium tersedia banyak di Bulog dan siap untuk dibagikan kepada masyarakat.

"Beras baik yang medium maupun premium juga di Bulog selalu siap dan selalu ada stoknya. Jadi tidak perlu dikhawatirkan," tambah Jokowi.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa sebanyak 50 ribu ton beras dari Bulog akan masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Upaya tersebut dilakukan setelah Presiden Jokowi telah memerintahkan agar stok beras di PIBC dan Food Station BUMD DKI Jakarta segera didistribusikan ke pasar baik tradisional maupun modern.

Berdasarkan laporan kepala Bapanas, stok beras Bulog mencapai 1,3 juta ton per Selasa (13/2), meski demikian Arief mengimbau kepada masyarakat untuk membeli beras sesuai kebutuhan, dengan rekomendasi antara 5 kg sampai 10 kg per hari.

Untuk mengatasi kelangkaan, Bulog juga telah memberikan fleksibilitas bagi pedagang eceran untuk membeli beras SPHP Bulog lebih dari 2 ton per transaksi, namun, kebijakan ini hanya berlaku sampai Maret 2024.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya