Dutabesar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono/Net
Tidak ada campur tangan intelijen pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia di Malaysia.
Hal tersebut ditegaskan Dutabesar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono merespons video yang beredar dengan menuduh keterlibatan intelijen pada Pemilu 2024 di Malaysia.
“Kalaupun ada pihak luar yang mencoba melakukan intervensi, kan kembali PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri), mau enggak diintervensi?” tegas Hermono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/2).
Sebelumnya beredar video berdurasi satu menit sembilan detik yang menyebutkan ada intervensi intelijen dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) Kuala Lumpur.
Namun Hermono menegaskan, daftar pemilih ditetapkan berdasarkan hasil rapat Pleno PPLN Kuala Lumpur yang melibatkan perwakilan partai politik, KPU, dan Panwaslu Luar Negeri Kuala Lumpur.
"Meskipun ada pihak eksternal yang mencoba mengintervensi, maka PPLN harus menjaga integritasnya. Siapa pun pihak yang berkepentingan tentu bisa mengintervensi, tetapi kembali ke PPLN, apakah mau diintervensi atau tidak?” kata Hermono.
Di sisi lain, Ketua PPLN Kuala Lumpur, Umar Faruk mengakui ada banyak isu pencurian surat suara hingga penyuapan pihak POS Malaysia yang beredar dan viral di media sosial.
Akan tetapi, ia menegaskan tuduhan tersebut tidak berdasar dan dilakukan oleh oknum tertentu yang memiliki kepentingan dalam Pemilu 2024.
“PPLN secara intens melakukan komunikasi dengan KPU RI serta telah mengklarifikasi isu-isu
hoax yang beredar di media sosial tersebut,” kata Umar Faruk.