Berita

Film Dirty Vote/Net

Publika

Dirty Vote Akomodir Dirty Minds

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
SENIN, 12 FEBRUARI 2024 | 23:11 WIB

BERTINDAK sebagai narator adalah tiga ahli hukum tata negara. Tentu saja jadi terlihat kredibel. Film Dirty Vote tayang di awal minggu tenang. katanya untuk jadi perenungan kita bersama.

Okelah, mari kita merenungkan film itu dengan tenang.

Perenungan pertama, film bercerita tentang “kecurangan pemilu” yang menurut analisa versi ketiga ahli itu telah didalangi Presiden Joko Widodo sejak lama. Tuduhan yang spekulatif. Sehingga terkesan insinuatif.


Perenungan kedua, soal konstitusionalitas pencawapresan Gibran Rakabuming Raka. Ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), keputusannya final dan mengikat. Konstitusional. Film Dirty Votes itu lebih terasa sebagai upaya kehumasan untuk mendegradasikan legalitas pencawapresan Gibran. Soal citra belaka.

Perenungan ketiga, peran para pejabat kepala daerah yang sedang menjalankan tugas. Apakah mereka bisa mempengaruhi jutaan pemilih di daerahnya untuk memilih paslon tertentu? Skenario yang terlalu besar untuk dicerna otak kita yang kecil ini.

Perenungan keempat, soal kecurangan pemilu yang “terstruktur, sistematis dan massif” (TSM). KPU melakukan kecurangan? Laporkan saja ke Bawaslu. Tentu mesti disertai dengan bukti-bukti yang meyakinkan.

Perenungan kelima, kecurangan dalam hal administratif. Surat suara yang dicoblos oknum gegara pemilih aslinya tidak datang atau golput. Ini cerita lama yang bisa saja terulang lagi.

Perenungan keenam, kita jadi teringat kembali upaya Jokowi untuk membangun koalisi besar. Waktu itu sama sekali tak ada nama Gibran. Sampai akhirnya pertemuan di tengah sawah itu. Episode ini tak masuk dalam skenario film dokumenter Dirty Votes. Mengapa?

Perenungan ketujuh, film ini jadi semacam rangkuman dari banyak kritik dan bahkan tuduhan-tuduhan yang selama ini dialamatkan ke paslon Prabowo-Gibran, dan terutama ke arah Jokowi. Semacam taksonomi kritik dan tuduhan yang telah beredar. Bukan barang baru.

Perenungan kedelapan, film ini jadi bukti sehatnya demokrasi di era sekarang ini. Bebas diproduksi dan bebas pula ditayangkan. Pemirsalah yang mesti kritis, memilah dan memilih mana yang layak diterima.

Perenungan kesembilan, apakah ada kepentingan asing yang kepingin cawe-cawe ikut menentukan pemerintahan boneka mereka nantinya? Ini pertanyaan spekulatif, jadi jawabannya pun kira-kira saja yang cukup kita simpan di dalam hati. Walau teori konspirasi internasional ini menarik (dan penting) untuk kita cermati bersama.

Perenungan kesepuluh dan seterusnya (silahkah Anda lanjutkan sendiri).

Selamat menikmati minggu tenang.


Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta




Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya