Berita

Advokat senior Henry Yosodiningrat (kedua dari kiri) dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Fadil Imran (kanan) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/2)/RMOL

Presisi

Usai Temui Baharkam, Henry Yosodiningrat Beberkan Kronologi Isu Hoax Polri Tak Netral

SENIN, 12 FEBRUARI 2024 | 18:16 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Advokat senior Henry Yosodiningrat mengklarifikasi pernyataannya sendiri yang menyebut terdapat arahan dari Kapolri kepada jajaran Polda melalui Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) untuk memenangkan pasangan tertentu di Pilpres 2024.

Henry menjelaskan mulanya informasi hoax tersebut diterima melalui aplikasi WhatsApp. Kebetulan Henry menyampaikan informasi tersebut dalam agenda diskusi soal Pemilu.

Itu sebabnya, Henry mengaku dirinya siap jika memang harus diperiksa terkait pernyataannya itu.

"Waktu perjalanan saat mau ke acara, saya lagi buka WA saya lihat ada itu dan saya sampaikan di diskusi. Saya sampaikan itu semata mata karena kecintaan saya terhadap negeri ini,” kata Henry di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/2).  

“Makanya saya sampaikan, kalau memang ini enggak benar, tolong diklarifikasi ke saya. Tapi kalo memang benar saya bilang ‘mbok ya ditarik dan ya mbok malu’," tambahnya.

Saat itu memang Henry ingin mengonfirmasi pesan itu secara langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, namun karena tidak memiliki kontak Kapolri, Henry tidak mengonfirmasi.

Tak berselang lama, Henry kemudian mengaku baru dihubungi sejumlah Kapolda setelah pernyataannya viral di media sosial. Saat komunikasi dengan sejumlah Kapolda tersebut, Henry mengatakan bahwa informasi yang disampaikannya keliru.

Meski begitu, dia tidak langsung percaya dan memilih mengonfirmasi langsung kepada Kabaharkam Polri yang membawahi Direktorat Binmas di tingkat Polda.

"Beliau (Fadil) telepon saya mengatakan bahwa sudah konfirmasi dengan Pak Kapolri dan sudah terkonfirmasi bahwa informasi itu tidak betul,” ungkapnya.

“Saya perlu ketemu untuk menanyakan langsung, kemudian tadi dijelaskan bahwa apa yang beliau sampaikan lewat telepon itu memang benar adanya. Dalam arti tidak pernah ada arahan dari Kapolri, itu saja," ucap Henry.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Fadil Imran menilai kasus salah paham tersebut sudah selesai.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini berharap dengan adanya klarifikasi langsung dari Henry, masyarakat tidak lagi terpengaruh dengan berita hoax di media sosial.

"Dengan klarifikasi dari beliau (Henry) saya harap informasi yang beredar di media sosial masyarakat jadi tahu dan bisa memahami, kita luruskan semua," kata Fadil.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya