Berita

Jumpa pers Ketua KPU RI dan jajaran di Media Center KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/2)/RMOL

Politik

KPU Libatkan Ratusan Perwakilan Negara Sahabat hingga NGO Saksikan Pungut Hitung Pemilu 2024 di Luar Negeri

SENIN, 12 FEBRUARI 2024 | 17:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) akan melibatkan sejumlah perwakilan di luar negeri, khususnya dalam melihat proses pungut dan hitung suara di tempat pemungutan suara (TPS).

Kegiatan pungut-hitung yang disaksikan oleh perwakilan-perwakilan negara tetangga dinamakan Indonesia Election Visit Program (IEVP).

"Sebagaimana pemilu-pemilu sebelumnya, KPU menyelenggarakan Indonesia Election Visit Program, dan ini dalam rangka memberikan kesempatan kepada berbagai macam pihak untuk mengikuti pemungutan dan penghitungan suara di TPS," ujar Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, dalam jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/2).

Anggota KPU RI dua periode itu mengungkapkan, maksud dari kegiatan IEVP adalah pertukaran informasi proses pemilu antarnegara yang menganut sistem demokrasi.

"Pemilu di Indonesia, kalau dilihat dari jumlah populasi, itu terbesar di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Kita mempraktikan demokrasi elektoral terbesar ketiga di dunia," tuturnya.

Selain itu, Hasyim menyebut praktik demokrasi di Indonesia yang terbilang paling rumit tapi dilakukan dalam waktu cepat, menjadi ketertarikan sendiri bagi negara lain untuk datang belajar.

"Pemilu Indonesia ini dinilai sebagai the most complicated in the world, pemilu paling rumit. Karena apa? Setidak-tidaknya sebagai konsekuensi dari sistem pilihan sistem pemilu proporsional dengan daftar calon terbuka," ungkap Hasyim.

Ditambahkan Anggota KPU RI, Mochammad Afifuddin, jumlah pihak luar negeri yang akan melibatkan diri dalam acara IEVP mencapai ratusan orang.

"Ada sebanyak 35 orang dari KPU LN, kemudian 81 perwakilan negara sahabat yang sudah konfirm hadir, dan ada 18 NGO atau LSM LN dan internasional yang bersedia bergabung, lalu ada satu kampus dari LN juga akan datang," urainya.

"NGO atau LSM dalam negeri sebanyak 20 orang, kementerian atau lembaga 19 orang, media dan juga mungkin universitas dalam negeri sebagian yang sudah melakukan MoU dengan KPU pastinya kami pertimbangkan," tutup Afif.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya