Berita

Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini/Net

Politik

Awasi Langsung Pemilihan di Malaysia, Perludem Temukan Pemilih Khusus Membludak

SENIN, 12 FEBRUARI 2024 | 13:46 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 di Malaysia diawasi langsung oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), pada Minggu (11/2). Hasilnya, ditemukan pemilih yang tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPT LN) dengan jumlah sangat banyak.

Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, sempat merekam kejadian membludaknya pemilih khusus yang tidak terdaftar di DPT LN Malaysia, dan diunggah melalui akun Instagramnya, Minggu kemarin (11/2).

Dalam video berdurasi 5 menit tersebut, Titi menjelaskan bahwa jumlah pemilih khusus di Malaysia sangat banyak, sehingga antrean di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPS LN) di sana sudah mengular sejak pukul 10.00 WIB.


"Suasana (Minggu, 11/2) siang di TPS LN Kuala Lumpur. Mulanya pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK) baru bisa menggunakan hak pilih pada pukul 14.00 waktu setempat," ujar Titi dalam unggahannya yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/2).

"Namun, karena gelombang pemilih DPK sangat besar, ditambah jumlah petugas yang tidak seimbang, akhirnya sekitar pukul 10 pagi pemilih DPK sudah dibolehkan untuk menggunakan hak pilih," sambungnya.

Dari video yang diunggah Titi, tampak antrean pemilih di TPS LN Kuala Lumpur, Malaysia, sangat panjang. Mulai dari lantai 2 hingga lantai 4.

Menurut Titi, keadaan itu tidak normal. Karena UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu mengatur surat suara bagi pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT hanya 2 persen dari total pemilih DPT di suatu TPS.

"Situasi lapangan memang tak semuanya bisa dijawab dengan UU," tuturnya.

Lebih lanjut, Titi yang mengajar mata kuliah politik pemilu di Universitas Indonesia (UI) itu mendorong kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN), agar memastikan pelayanan pemilih berlangsung jujur dan adil.

Sebab, dia memandang situasi yang tidak normal dalam proses pencoblosan di Kuala Lumpur itu sangat rawan terjadi dugaan pelanggaran.

"Tinggal bagaimana soliditas PPLN dan Panwaslu LN mencegah penumpang gelap yang memanfaatkan situasi untuk memancing di air keruh," ucapnya.

"Belum lagi, ada fakta caleg Dapil II DKI yang datang ke lokasi dan mendadak jadi jumpa fans," demikian Titi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya