Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Gara-gara Ini Beras Premium 5 Kilogram Jadi Langka

SENIN, 12 FEBRUARI 2024 | 13:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Beras premium 5 kilogram dikabarkan mengalami kelangkaan di sejumlah ritel wilayah Jakarta.

Menanggapi masalah tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menjelaskan bahwa kelangkaan itu disebabkan oleh banyaknya peritel yang memilih tidak memasok beras premium, karena harga beras di produsen sudah tinggi.

"Kita nggak mungkin kalau beli mahal dijual murah. Nggak bisa masuk barang kalau kita beli mahal jual rugi, jadi ada beberapa peritel yang memilih nggak usah ada barang sekalian. Sebagian besar peritel itu tidak mau membeli beras sekarang, karena harga (di produsen) mahal," ujar Roy, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/2).


Selain itu, Roy juga mengatakan bahwa kelangkaan itu diperkirakan terjadi karena saat ini belum masa panen, serta beras tipe medium yang diimpor pemerintah diklaim belum masuk. Sehingga menyebabkan kosongnya beras premium di sejumlah ritel.

Meski demikian, Ketua Aprindo itu mengatakan tidak semua peritel memilih tidak memasok beras, sebab, ada juga peritel yang memilih tetap memasok beras meski dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).

Menurutnya, hal itu untuk memastikan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan beras, meski harga terlampau tinggi.

"Tapi ada peritel yang didesak masyarakat, karena masyarakat perlu beli beras, ya mau nggak mau jadi nabrak. Jadi ada peritel yang memilih 'yaudah saya beli mahal, tapi saya jualnya juga mesti di atas HET'. karena yang di pasar tradisional kan jualnya juga sudah di atas HET," jelasnya.

Adapun dalam konteks yang dimaksud Roy ialah beras premium produksi lokal, seperti merek-merek yang sering ditemui masyarakat di ritel-ritel modern.

Roy mengungkapkan, adanya peningkatan harga pada beras premium yang cukup signifikan. Di mana harga beras yang biasanya dibanderol Rp13.150 per kg, kini  sudah meroket menjadi Rp16.000-Rp17.000 per kg.

"Jauh sekali (peningkatan harganya), dari yang Rp13.150 (per kg), sekarang bisa jadi Rp16.000-Rp17.000 (per kg). Bahkan ada yang sudah jual Rp18.000 (per kg). Kalau 5 kg ya berarti tinggal dikalikan 5 saja," tuturnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya