Berita

Asap akibat serangan Israel membubung di belakang kamp pengungsi Gaza di Rafah/Net

Dunia

Siapkan Serangan Baru, Netanyahu Perintahkan Militer Israel Evakuasi Kota Rafah

SABTU, 10 FEBRUARI 2024 | 11:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Militer Israel telah diperintahkan agar segera menyusun rencana untuk mengevakuasi kota Rafah di Gaza, menyusul persiapan serangan militer baru di wilayah tersebut.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (9/2), sebuah serangan yang telah diperingatkan oleh AS dapat menimbulkan bencana bagi warga sipil yang sudah hidup dalam kondisi yang menyedihkan.

“Tidak mungkin mencapai tujuan perang tanpa melenyapkan Hamas, dan dengan meninggalkan empat batalyon Hamas di Rafah,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The National, Sabtu (10/2).


“Sebaliknya, jelas bahwa aktivitas yang intens di Rafah mengharuskan warga sipil mengungsi dari wilayah pertempuran," lanjutnya.

"Oleh karena itu, Netanyahu telah memerintahkan militer Israel dan lembaga keamanan untuk menyerahkan kepada kabinet rencana gabungan untuk mengevakuasi penduduk dan menghancurkan batalyon," tambah pernyataan itu.

Rafah adalah salah satu dari beberapa tempat tersisa di Gaza yang belum banyak dibom. Kota ini berpenduduk sekitar 280.000 jiwa sebelum perang, namun sekarang menampung 1,4 juta jiwa lainnya yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di wilayah tersebut.

Setelah berhasil menghancurkan benteng Hamas di sebagian besar wilayah Jalur Gaza, Israel kini ingin pindah ke Rafah, di mana Israel mengatakan masih ada batalyon militan dan mengoperasikan jaringan terowongan penyelundupan yang membawa senjata dan pasokan dari negara tetangga, Mesir.

Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS mengatakan operasi militer apa pun di Rafah akan menjadi bencana kecuali keselamatan warga sipil dipertimbangkan.

“Melakukan operasi seperti itu sekarang tanpa perencanaan dan tanpa pemikiran di wilayah di mana terdapat satu juta orang berlindung akan menjadi sebuah bencana,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel pada hari Kamis.

Peringatan serupa juga disuarakan pada hari Jumat oleh PBB dan UE.

“Ada rasa cemas yang semakin besar, kepanikan yang semakin meningkat di Rafah karena pada dasarnya masyarakat tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina, UNRWA.

Juru Bicara Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sangat khawatir dengan nasib warga sipil di Rafah.

“Yang jelas adalah masyarakat perlu dilindungi, tapi kami juga tidak ingin melihat adanya pengungsian massal secara paksa,"  kata Dujarric.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell memperingatkan dampak buruk dari serangan militer apa pun terhadap Rafah.

“Hal ini akan menimbulkan konsekuensi bencana yang memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan dan jumlah korban jiwa yang tidak dapat ditanggung oleh warga sipil,” tulisnya di X.

Pasukan Israel telah mengalihkan serangan mereka ke selatan menuju Rafah setelah awalnya menyerbu Gaza utara sebagai tanggapan terhadap serangan tanggal 7 Oktober oleh kelompok bersenjata Hamas yang menguasai jalur pantai tersebut.

Para dokter dan pekerja bantuan di Rafah berjuang untuk memberikan bantuan dasar kepada mereka yang berlindung di sana, banyak dari mereka yang terkurung di pagar perbatasan dengan Mesir dan tinggal di tenda-tenda.

“Perang tidak boleh dibiarkan di kamp pengungsi raksasa,” kata Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, memperingatkan akan pertumpahan darah jika operasi Israel meluas di sana.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya