Berita

Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/Net

Politik

Bongkar Kembali Kasus RS Sumber Waras akan Jinakkan Serangan Ahok

JUMAT, 09 FEBRUARI 2024 | 23:00 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Selepas menanggalkan jabatan Komisaris Utama PT Pertamina, sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok langsung menjadi sorotan publik.

Gara-garanya Ahok yang berada di kubu Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, langsung menyerang Presiden Joko Widodo dan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Serangan Ahok ini dapat diperumpamakan sebagai senjata rudal jarak jauh yang mampu menciptakan ledakan besar di berbagai tempat," kata Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto kepada Kantor Berita Politik RMOL. Jumat (9/2).


Serangan Ahok yang begitu gencar berpotensi menggerus elektabilitas capres-cawapres lawan politik, termasuk mengakibatkan citra negatif terhadap Presiden Jokowi. Apalagi pencoblosan Pilpres 2024 tinggal hitungan hari.

Dalam situasi ini, menurut Sugiyanto, sangat penting untuk menanggapi serangan dari Ahok dengan bijak. Lawan politik sebaiknya menggali berbagai aspek kelemahan Ahok.

"Salah satu yang signifikan adalah dugaan kasus korupsi dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW), yang kebetulan saya yang melaporkannya ke KPK," kata Sugiyanto.

Sugiyanto mengatakan, kasus RSSW ini merupakan fakta, bukan rekayasa, dan murni berasal dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi DKI Jakarta.

"Masyarakat sangat berharap KPK dapat segera menetapkan tersangka atas dugaan kasus korupsi ini. Namun hingga saat ini kasus tersebut  tampaknya menghilang tanpa jejak," kata Sugiyanto.

Menurut Sugiyanto, keinginan masyarakat agar KPK segera menetapkan Ahok tersangka sangat masuk akal. Sebab BPK menemukan indikasi kelebihan bayar sebesar Rp191 miliar dari anggaran Rp755 miliar yang digunakan untuk pembelian lahan di Jalan Kiai Tapa, Jakarta Barat, guna pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Bahkan hasil audit investigasi BPK Pusat menegaskan adanya indikasi kerugian uang negara senilai Rp173 miliar," kata Sugiyanto.

Jika merujuk pada hasil audit investigasi BPK Pusat ini, seharusnya sudah menjadi dasar yang memadai bagi KPK untuk menuntaskan kasus Rumah Sakit Sumber Waras. Namun, kasus ini masih belum terselesaikan hingga saat ini.

"Publik menduga KPK enggan menuntaskan kasus ini karena Ahok teman dekat Presiden Jokowi," kata Sugiyanto.

Namun, kini kondisinya telah berubah. Ahok diduga kuat telah dengan lantang menyerang secara Presiden Jokowi dan Prabowo-Gibran.

"Untuk meredam serangan Ahok dan menanggapi secara tegas, pihak lawan politik Ahok dan masyarakat dapat segera mendatangi KPK untuk meminta membuka kembali kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras," demikian Sugiyanto.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya