Berita

Hafidz Abbas/RMOL

Politik

Hafidz Abbas: Ada Kampus yang Ngomongnya Tidak Berbasis Data

JUMAT, 09 FEBRUARI 2024 | 21:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ratusan kampus sudah menyatakan sikap soal kondisi bangsa Indonesia saat ini, namun sangat disayangkan adanya pihak-pihak kampus yang menyatakan tidak berbasis dengan data.  Hal itu disampaikan mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Hafidz Abbas dalam acara konferensi pers Gerakan Penyelamatan Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat bersama puluhan tokoh lainnya yang hadir di NAM Center Hotel, Jalan Angkasa nomor 6, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat sore (9/2).  Hafidz mengatakan, dirinya terkejut ketika sudah ada ratusan kampus yang menyatakan sikap soal kondisi bangsa saat ini. Mengingat katanya, terakhir yang ia ketahui baru ada sekitar 50-an kampus yang menyatakan sikap.  "Ternyata mungkin besok bisa sampai seribu kampus, atau mungkin seluruh kampus," kata Hafidz.  Namun demikian kata Hafidz, dirinya melihat dari beberapa kampus yang melakukan gerakan juga menyampaikan pernyataan tidak berbasis dengan data.  "Tapi kampus juga terlihat ada tekanan-tekanan yang menyampaikan ada noise dan ada voice, ada yang kampus yang ngomongnya tidak berbasis data, tapi ada yang bisa masuk di akal. Jadi ada macam-macam," terang Hafidz.  Untuk itu, Hafidz mengaku terus melihat proses dinamika di kampus. Karena menurutnya, amat mengkhawatirkan melihat realitas yang ada di depan mata.  "Mudah-mudahan Indonesia selamat dari bencana yang di depan mata, ancaman yang ada di depan mata. Supaya Indonesia ini masih bisa disaksikan oleh anak cucu kita di masa yang akan datang," pungkas Hafidz.  Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, dalam acara ini dihadiri sekitar 20 orang tokoh. Di antaranya, Adhie Massardi, aktivis Syahganda Nainggolan, aktivis Edi Mulyadi, Mayjend (Purn) Soenarko, Bachtiar Chamsyah, Ahmad Syarbini, Ahmad Yani, Hendry Harmen, Anton Permana, dan lainnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Perindo Mantap Dukung Duet Khofifah-Emil

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:56

Rupiah Kembali Perkasa ke Rp15.982 per Dolar AS

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:56

Johnny Depp Kemungkinan Besar akan Bermain Kembali di Pirates of the Caribbean 6

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:42

Dugaan Asusila Ketua KPU, DKPP Juga Hadirkan Desta

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:25

Usai Pabrik Tutup, Sepatu Bata Bakal Kumpulkan Para Pemegang Saham Dalam Waktu Dekat

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:23

Irlandia Bersiap Akui Negara Palestina, Israel Tidak Terima

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:18

Larangan Study Tour Pelajar Tidak Tepat

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:10

PBB Cabut Gugatan Sengketa Pileg Dapil Jayawijaya

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:09

OJK Dorong Peningkatan Literasi Keuangan untuk Para Guru

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:06

Kasus Pungli Rutan, KPK Dalami Peran Azis Syamsuddin

Rabu, 22 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya