Berita

Pengisian avtur pesawat/Net

Bisnis

Pertamina Buka Suara Usai Harga Tiket Pesawat Diklaim Mahal Gara-gara Avtur

JUMAT, 09 FEBRUARI 2024 | 13:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Tingginya harga tiket pesawat diklaim terjadi karena biaya bahan bakar pesawat (avtur) yang mahal.

Hal tersebut dikatakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) beberapa waktu lalu.

Menanggapi pernyataan tersebut, PT Pertamina (Persero) mulai buka suara. Menurut perusahaan pelat merah itu, harga jual avtur dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu harga minyak mentah dan kompleksitas distribusi di seluruh Indonesia.

"Harga jual avtur tidak hanya ditentukan dari harga minyak mentahnya saja, namun juga dari kompleksitas penyaluran," tegas Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dikutip Jumat (9/2).

Sebagai negara kepulauan, penyaluran avtur di Indonesia dinilai memiliki banyak tantangan tersendiri.

"Security of supply menjadi hal yang perlu dipastikan, mengingat penyaluran avtur ke seluruh bandara hingga ke bandara perintis merupakan tantangan tersendiri," jelasnya.

Meskipun demikian, Pertamina menjamin konsistensi dalam menjalankan kebijakan sesuai regulasi terkait Formula Harga Dasar avtur.

Irto juga menekankan bahwa Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga akan terus menjaga kompetitivitas dengan menawarkan harga publikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan penyedia bahan bakar di Singapura.

"Prinsipnya kami menghargai hasil evaluasi dari KPPU," tegas Irto.

Di samping itu, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI), Sofyano Zakaria, turut merespons klaim tersebut. Sofyano menyatakan bahwa harga avtur di Indonesia masih lebih murah dibandingkan dengan negara lain, termasuk Singapura.

"Harga avtur di Indonesia itu masih lebih murah dibandingkan dengan singapura misalnya, jadi kalau dibilang harga avtur menyebabkan harga tiket penerbangan mahal itu salah besar," kata Sofyano.

Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang beragam, kata Sofyano juga membuat penyaluran avtur di Indonesia sangatlah rumit, hal ini membuat tingginya biaya logistik.

"Dengan mengingat luas wilayah kita dengan problem transportasi yang sedemikian rupa, harga avtur yang ada di kita punya masih standar, dibilang mahal sekali enggak, dibilang murah sekali tidak. Banyak negara lain yang kondisinya hampir sama dengan kita harganya lebih tinggi dari kita," tuturnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya