Berita

Lahan persawahan di Demak yang terkena banjir/Ist

Nusantara

Amankan Ketahanan Pangan, Kementan Gercep Tangani Dampak Banjir di Demak

KAMIS, 08 FEBRUARI 2024 | 11:19 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat dalam menangani dampak banjir  Musim Hujan 2023/2024 yang melanda beberapa lahan pertanian Provinsi Jawa pada awal Februari 2024.

Kabupaten Demak misalnya, terdampak banjir dikarenakan curah hujan yang tinggi yang menyebabkan meluapnya 4 Sungai yaitu Sungai Setu, Sungai Cabean, Sungai Tuntang dan Sungai Jajar  ditambah lagi dengan adanya 2 tanggul yang jebol yaitu Tanggul Wangun dan Singopadu

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan penanganan banjir di wilayah terdampak dilakukan dengan langkah antisipasi dini, adaptasi, mitigasi dan kolaborasi. Kemudian mensolusi jangka pendek kedaruratan, jangka menengah dan jangka panjang.

“Dibutuhkan kerja sama kolektif dan komprehensif dari stakeholder, penyuluh, petugas pengendali organisme hama tanaman dan petani sehingga penanggulangan dampak pasca banjir dapat diselesaikan dengan cara yang efektif dan efisien," terang Suwandi di Jakarta, Kamis (8/2).

Selanjutnya Suwandi juga menekankan upaya bantuan benih bagi lahan yang puso. Dirinya menginstruksikan jajaran untuk selalu siaga dan memantau perkembangan banjir di Demak, apabila ada lahan yang puso maka bantuan bibit akan segera diluncurkan ke wilayah terdampak.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, lanjutnya, bahwa tantangan besar pertanian yang dihadapi sekarang ini mesti dihadapi dengan langkah konkret dan komprehensif oleh seluruh stakeholder pertanian. Seluruh stakeholder pertanian mesti siap siaga mengamankan pertanian Indonesia.

"Untuk itu agar dilakukan lompatan dan terobosan demi kenaikan produksi padi dan jagung, maka segala permasalahan yang terjadi di lapangan harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Tugas yang besar ini harus kita lakukan dengan langkah yang tegap, demi menjaga ketahanan pangan untuk 270 juta rakyat Indonesia," jelasnya.

Plt. Direktur Perlindungan Tanaman, Mohammad Ismail Wahab menambahkan Kementan terus mengupdate data laporan banjir dari teman-teman di lapangan. Diharapkan laporan ini bisa menjadi benchmark bagi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

“Berdasarkan data yang kami himpun, luas terkena dan puso Provinsi Jawa Tengah pada MH 2023/2024 lebih rendah dibanding dengan MH 2022/2023 dan rerata 5 MH. Dari data ini jelas menunjukkan indikasi bahwa banjir musim ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kita optimis produksi pangan kita tetap aman dari dampak banjir," jelas Ismail.

Terpisah, Norinda, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Kabupaten Demak menyebutkan terdapat 6 kecamatan yang terdampak banjir antara lain Dempet, Karangawen, Mranggen, Kebonagung, Guntur dan Wonosalam. Upaya mitigasi dan antisipasi berupa pengeruk atau normalisasi saluran air telah dilakukan sebelum terjadinya banjir di area persawahan 6 Kecamatan tersebut.

“Laporan sementara lahan padi yang tergenang seluas 1.008 hektare dan sampai saat ini petugas masih memantau genangan banjir di lahan terdampak, mudah-mudahan banjir segera surut sehingga tidak akan menyebabkan gagal panen yang dapat mengganggu ketersediaan pangan terutama beras di Kabupaten Demak," ungkapnya.

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Tengah, Herawati Prarastiyani mengatakan terus diupayakan optimal agar dampak banjir awal tahun 2024 ini tidak mengganggu produksi pangan padi di Provinsi Jawa Tengah. Upaya untuk menekan puso akibat banjir, akan segera dilakukan tergantung hasil pantauan kondisi di lapangan oleh petugas.

Bila memungkinkan, sambungnya, akan dilakukan Gerakan Penanganan Banjir berupa pompanisasi dan normalisasi saluran untuk mempercepat surutnya air. Pompa air bantuan Kementan akan diterjunkan dan bantuan operasional untuk petani dan petugas akan diberikan dalam gerakan tersebut.

"Apabila nanti ternyata ada petani yang gagal panen akibat banjir ini maka akan diproses usulan bantuan benih supaya petani dapat segera bertanam lagi sehingga produksi pangan tidak terganggu,” bebernya.

“Selain itu untuk petani yang sudah mengikuti AUTP apabila mengalami gagal panen maka petugas akan mengawal klaim AUTP supaya petani segera mendapatkan dana untuk bertanam lagi," pungkas Herawati.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya