Berita

Pengamat politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes), Bagindo Togar/Istimewa

Politik

Civitas Akademika Ramai Kritik Jokowi, Pengamat: Gerakan Ini untuk Siapa?

SELASA, 06 FEBRUARI 2024 | 05:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Belakangan ini sejumlah civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ramai-ramai memberikan kritik terhadap sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pemilu 2024. Kritik dilontarkan setelah Jokowi mengeluarkan pernyataan jika presiden boleh memihak dan berkampanye dalam Pemilu 2024.

Namun demikian, aksi tersebut mendapat kritikan balik dari pengamat politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes), Bagindo Togar. Menurutnya, aksi para akademisi merupakan gerakan yang bisa dibilang sia-sia.

Bagindo menilai bahwa gerakan tersebut terlambat karena tidak muncul pada tahapan pendaftaran dan penetapan pasangan calon presiden.

"Gerakan itu sia-sia menurut saya, kenapa gerakan ini tidak muncul saat pendaftaran calon presiden dan penetapan calon presiden? Gerakan ini muncul belakangan seolah-olah ada calon presiden dan calon wakil presiden yang semakin berpeluang untuk menang," kritik Bagindo Togar, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (5/2).

Bagindo pun meragukan kemurnian gerakan para akademisi ini. Pun menduga ada kepentingan politik atau dukungan kekuatan politik tertentu terkait dengan salah satu pasangan capres dan cawapres.

"Pendaftaran calon presiden pada 17 Oktober dan penetapan di bulan November, kenapa sekarang baru muncul gerakan ini dengan dalih konstitusi kita, pelanggaran demokrasi, dan sebagainya. Kenapa sekarang? Gerakan ini untuk siapa? Ini yang kami sayangkan, kenapa para akademisi harus masuk dalam ranah politik praktis, seharusnya mereka masuk dalam politik kajian," paparnya.

Bagindo menambahkan, ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan ruang umur 40 tahun untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden, kampus tidak bereaksi.

Sehingga dia menilai, kritik baru dimunculkan ketika salah satu pasangan calon semakin memperoleh banyak dukungan. Ini yang kemudian memicu pertanyaan tentang motif sebenarnya dari gerakan para akademisi.

"Ketika menguat salah satu paslon, kenapa sekarang baru kebakaran jenggot. Ini yang kita sayangkan," pungkas Bagindo Togar.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

Anies Tak Bisa Didikte Diduga Jadi Alasan PDIP Batal Umumkan Cagub

Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:15

Usung Ahok Lebih Untungkan PDIP Ketimbang Anies

Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:43

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

UPDATE

Punya Pantun Bagus, Posisi Muzani Aman di Sekjen Gerindra

Minggu, 01 September 2024 | 03:48

Gandeng Atourin, Kemenparekraf Kenalkan Desa Wisata di Kawasan Borobudur

Minggu, 01 September 2024 | 03:33

Pesan Jokowi ke Kader Gerindra, Prabowo Milik Rakyat Usai Dilantik

Minggu, 01 September 2024 | 03:19

Prabowo: Kalau Koruptor Lari ke Antartika, Aku Kirim Pasukan Khusus

Minggu, 01 September 2024 | 03:00

Telkom Jamin Kesiapan Infrastruktur pada Event HLF MSP dan IAF 2024

Minggu, 01 September 2024 | 02:49

Prabowo Akui Berguru Politik ke Orang Solo

Minggu, 01 September 2024 | 02:34

Calon Kepala Daerah Harus Miliki Visi Ketahanan Pangan yang Jelas

Minggu, 01 September 2024 | 02:16

Prabowo Sangat Spesial di Mata Jokowi

Minggu, 01 September 2024 | 01:54

Disapa Jokowi sebagai Wapres Terpilih, Gibran Tersenyum Malu

Minggu, 01 September 2024 | 01:42

Alih Fungsi Lahan Jadi Masalah Serius Seluruh Pemerintah Daerah

Minggu, 01 September 2024 | 01:20

Selengkapnya