Berita

Ikatan Dosen Muda Perguruan Tinggi Muhammadiyah (IDN PTM)/Ist

Politik

Dosen Muda Muhammadiyah: Kaum Cendekia Jangan Bangun Narasi Ketakutan Jelang pemilu

SENIN, 05 FEBRUARI 2024 | 18:58 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kaum cendekia yang mengatasnamakan guru besar, forum akademisi, atau perguruan tinggi sebaiknya fokus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan hak pilih secara bertanggung jawab.

Begitu dikatakan Ikatan Dosen Muda Perguruan Tinggi Muhammadiyah (IDN PTM) menyikapi dinamika politik terkini jelang Pemilu 2024, di mana beberapa perguruan tinggi massif membuat petisi soal menolak dinasti politik dan selamatkan demokrasi.

Disampaikan Ketua IDM-PTM Isnan Hari Mardika, kaum intelektual perguruan tinggi, justru harus berperan aktif menghentikan narasi-narasi ketakutan dan kecurangan pemilu secara serampangan.

"Perguruan tinggi (PT) dan cendekia saat ini fokus menyemarakkan edukasi publik untuk dapat memilih secara demokratis, berintegritas, dan penuh kesadaran," ujar Isnan dalam keterangannya, Senin (5/1).

Kata dia, cendekia hendaknya percaya bahwa rakyat adalah subjek politik yang merdeka dan cukup cerdas untuk menentukan pilihannya.

"Karena itu PT cukup memposisikan diri sebagai mercusuar yang memberikan panduan moralitas dan akhlak politik sebagai pegangan publik untuk memilih, bukan mengarah-arahkan dukungan," tuturnya.

Menurut Isnan, sebaiknya para guru besar dan kaum cendekia menahan diri untuk tidak menebarkan narasi-narasi ketakutan, kecurangan pemilu, dan tuduhan serampangan netralitas penyelenggara.

Pasalnya, katanya, narasi-narasi bisa bisa mendelegitimasi pemilu dan berakibat pada memanasnya suhu politik menjelang pesta demokrasi 2024.

"Hentikan segala laku culas untuk menggiring seolah-olah negara dalam kondisi darurat dan harus diselamatkan," katanya.

"Hentikan antagonisme politik dan menggiring kontestasi politik menjadi perang bubat antara 'kubu kebaikan' dan 'kubu kemungkaran', antara pahlawan melawan begundal," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya