Toyota Motor dan grup terus berupaya mendapatkan kembali kepercayaan publik setelah perusahaan paling berharga di Jepang ini terlibat dalam serangkaian skandal pelanggaran.
Untuk itu, Kepala Toyota Motor Akio Toyoda mengatakan pada Selasa (30/1), perusahaannya akan kembali ke nilai-nilai dasar yang terlupakan.
"Perusahaan-perusahaan anggota telah menikmati kesuksesan seiring berkembangnya industri otomotif," kata Toyoda, seperti dikutip dari
Nikkei, Rabu (31/1).
"Namun hal ini telah membuat mereka melupakan nilai-nilai dan prioritas yang harus dijunjung tinggi yang merupakan asal muasal kelompok ini, seperti semangat untuk menciptakan produk yang membuat orang bahagia," katanya.
Grup ini, kata Toyoda, akan kembali ke dasar di bawah visi perusahaan yang baru.
“Saya sendiri yang akan memimpin transformasi grup,” ujarnya.
Toyota baru-baru ini terguncang dengan ditutupnya operasi Daihatsu Motor setelah kedapatan melakukan tes keselamatan palsu. Toyota Industries, yang bertugas mengembangkan mesin diesel, kedapatan melakukan kecurangan dalam uji sertifikasi.
Ini bukan pertama kalinya raksasa otomotif Jepang mengalami hal serupa.
Pada tahun 2022, afiliasi Toyota, Hino Motors, ditemukan memalsukan data emisi truknya. Unit tersebut kini mencari perubahan haluan dengan bergabung dengan Truk dan Bus Mitsubishi Fuso.
“Ketiga perusahaan tersebut melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan dan mengkhianati kepercayaan pelanggan," kata Toyoda.
"Saya selaku penanggung jawab grup meminta maaf,” ujarnya.