Kementerian Pertanian/Net
Indonesia berpotensi menjadi produsen pakan ternak. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi saat melepas produk ekspor Suplemen Pakan Ternak dan Pakan Ternak Ke Jepang dan Vietnam, di Tangerang, baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah berupaya mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional.
Sebanyak 14 ton Suplemen Pakan Ternak senilai 13.320 dolar AS diekspor ke Jepang dan 1.200 box Pakan Ternak senilai 35.000 dolar AS diekspor ke Vietnam. Semuanya adalah produksi dari PT. Nutricell Pacific.
Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang besar memiliki sumber daya alam dan ketersediaan sumber daya manusia yang jumlahnya banyak, sekaligus merupakan faktor pendukung utama yang bisa dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara produsen besar.
"Ini merupakan terobosan baru karena kita ketahui pasar Jepang sangat sulit ditembus, Alhamdulillah sekarang bisa masuk", ujar Harvick, dalam keterangannya yang dikutip Selasa (30/1).
Dengan memanfaatkan potensi yang ada, Indonesia dapat mengekspor berbagai macam kebutuhan dunia dan agar para petani dan peternak di sektor hulu juga dapat menikmati hasil kerja kerasnya.
"Utamanya ke depan kita akan lebih giatkan di sektor-sektor yang lain, bukan hanya di peternakan tetapi juga di pertanian, dan perkebunannya kita maksimalkan", jelasnya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, menyampaikan bahwa pelepasan ekspor produk-produk tersebut ke Jepang dan Vietnam merupakan hasil dari kunjungan kerja Delegasi Indonesia pada awal Desember 2023.
Deleasi Indonesia saat itu diwakili oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ke Negara Jepang dalam rangka melakukan promosi produk komoditas peternakan.
“PT. Nutricell menjadi salah satu perusahaan yang ambil bagian dalam lawatan ini, dan berhasil melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Japan Nutrition Corporation, Inc untuk penjualan produk suplemen pakan ternak senilai 3 juta dolar AS yang akan dikirim dalam beberapa tahap,” jelas Nasrullah.
Berdasarkan data BPS, neraca ekspor impor pertanian tahun 2023 menunjukkan angka positif dengan selisih nilai ekspor terhadap impor mencapai 3.307,2 juta dolar AS.
Begitu pula dengan kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari – Desember Tahun 2023, (angka sementara) tercatat senilai 1.37 miliar dolar AS atau setara Rp. 21,3 triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 2,2 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 5,58 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.