Berita

Budayawan Soegeng Rahardjo Djarot (Eros Djarot), dalam podcast Abraham Samad bicara mengenai Gibran dan Jokowi/Repro

Politik

Jokowi Menanam Benih Dendam karena Urusan Pilpres 2024

SENIN, 29 JANUARI 2024 | 12:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, disebut telah menanamkan benih-benih dendam kepada sejumlah pihak.

Budayawan Soegeng Rahardjo Djarot atau kerap disapa Eros Djarot melihat Jokowi terlibat dalam Pilpres 2024 sejak urusan pembentukan koalisi hingga penentuan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

Dia memaparkan, pembentukan koalisi dan kaitannya dengan penentuan capres-cawapres dipengaruhi Jokowi melalui intervensi penegakan hukum.


Eros menyebut cara seperti itu sebagai politisasi penegakan hukum yang merugikan elite politik. Sehingga ada kesan pemaksaan untuk supaya desain pembentukan koalisi dan penentuan capres-cawapres oleh Jokowi terwujud.

"Apakah sekarang ini yang tersandera itu tidak kesal? Sekarang saja enggak bisa ngomong. Tapi kan benih dendam itu sudah mulai ditanamkan. Kan saya lihat itu teman-teman kita semua," ujar Eros dalam podcast di kanal YouTube Abraham Samad yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (29/1).

Dalam momen itu, lewat sebuah pertanyaan, Abraham spontan memancing Eros supaya menyebutkan pihak yang ditekan Jokowi melalui penegakan hukum.

"Kan rata-rata ketua partai itu tersandera. Ada beberapa menteri, kepala daerah juga tersandera, sehingga dia harus ikut. Itu bagaimana?" tanya Abraham.

Eros tidak langsung menjawab spesifik salah satu pihak yang bisa disebut mendapat tekanan dari Jokowi. Tetapi, dia mempertanyakan konsepsi Presiden ketujuh RI itu dalam memerintah dan membangun bangsa dan negara.

"Itulah yang saya bilang bahaya. Karena sebetulnya apa sih? Pak Jokowi ini kurang tahu ya? Apakah dia kurang tahu, belajar dari sejarah. Kalau negara satu partai seperti di China, maka kekuasaan itu betul absolut dia, makanya dia bisa seenaknya, semau dia lah ya," jelas Eros menyindir.

"Tapi ini sistem multipartai, dan check and balances walaupun tidak sempurna masih ada. Jadi tidak mungkin totalitas ada di dia (Jokowi). Jadi tinggal tunggu waktu ini sekarang," sambungnya.

Melihat hal tersebut, Eros meyakini pihak yang disandera Jokowi akan melawan pada waktu yang tepat. Dia bahkan membocorkan elite politik yang dia sebut sebagai korban ambisi ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu.

"Pada saatnya, mereka yang tersandera akan balas dendam, karena dipermalukan. Kalau saya melihat, maaf aja ya my dear, Yusril, this is my friend. Dia seorang profesor, tapi kok gimana ya enggak sampai hati. Di bawah hatinya harus tunduk dengan Gibran," demikian Eros. 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya