Berita

Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) /Net

Tekno

NSA Akui Beli Data Penelusuran Internet Warga tanpa Surat Perintah

SENIN, 29 JANUARI 2024 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) mengakui telah membeli informasi penelusuran internet warga Amerika dari broker komersial tanpa surat perintah.

Direktur NSA Jenderal Paul Nakasone mengungkapkan praktik tersebut dalam suratnya kepada Senator Ron Wyden, seorang aktivis privasi dan senior Partai Demokrat di Komite Intelijen Senat.

Wyden memaparkan, pembelian tersebut mencakup informasi tentang situs web yang dikunjungi orang Amerika dan aplikasi yang mereka gunakan. Pengungkapan ini merupakan bukti terbaru bahwa lembaga pemerintah secara rutin membeli informasi sensitif tentang orang Amerika dari pasar komersial yang seharusnya mereka peroleh melalui perintah pengadilan.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pemerintah asing juga melakukan hal yang sama.

Awal pekan ini, Pemerintahan Biden sedang  mempersiapkan perintah eksekutif yang dimaksudkan untuk membatasi pembelian data pribadi warga negara AS oleh pihak asing.

Wyden kemudian meminta para pejabat intelijen AS untuk berhenti menggunakan data pribadi warga Amerika tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka, dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar hukum. Terutama dari informasi tersebut dapat diketahui siapa saja warga Amerika yang mencari bantuan dari hotline bunuh diri atau hotline untuk penyintas kekerasan seksual atau kekerasan dalam rumah tangga, dan hal lainnya yang termasuk privasi.

Namun, NSA menjawab bahwa informasi tersebut memiliki nilai signifikan bagi misi keamanan nasional dan keamanan siber.

Wyden telah memblokir penunjukan Direktur NSA Timothy Haugh sampai badan tersebut menjawab pertanyaannya tentang pengumpulan data internet dan lokasi orang Amerika.

Nakasone yang mengkonfirmasi pembelian tersebut dalam suratnya kepada Wyden, mengatakan bahwa data yang dikumpulkan mungkin mencakup informasi terkait perangkat elektronik yang digunakan di luar - dan, dalam kasus tertentu, di Amerika Serikat.

Menanggapi itu, Wyden mengatakan catatan tersebut dapat mengungkapkan situs web mana yang dikunjungi orang Amerika dan aplikasi apa yang mereka gunakan, dan hal ini melanggar standar Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).

Perintah FTC awal bulan ini melarang broker data Outlogic yang berbasis di Virginia, yang sebelumnya bernama X-Mode Social, menjual data lokasi sensitif yang membantu melacak keberadaan orang.

Wyden mengatakan dia telah menulis surat kepada Direktur Intelijen Nasional Avril Haines meminta agar komunitas intelijen AS menginventarisasi semua data pribadi orang Amerika yang sejauh ini dimiliki NSA, dan membersihkan data apa pun yang tidak sesuai dengan standar FTC.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya