Berita

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari/RMOL

Politik

Ketua KPU Heran Migrant Care Lapor Temuan Data Ganda Pemilih di Luar Negeri ke Bawaslu

SABTU, 27 JANUARI 2024 | 18:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

RMOL. Temuan Migrant Care terkait data ganda pemilih di luar negeri yang dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), akhirnya direspon Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari mengungkapkan keheranannya, ketika mendengar temuan data ganda pemilih di New York, Amerika Serikat malah dilaporkan Migrant Care ke Bawaslu.

"Karena yang wewenang menetapkan DPT adalah KPU, maka seharusnya Migrant Care berkomunikasi dengan KPU," ujar Hasyim kepada wartawan, Sabtu (27/1).

Menurutnya, apabila Migrant Care menyampaikan data temuannya terkait masalah daftar pemilih tetap di luar negeri (DPT-LN) tersebut, maka KPU bisa mengambil langkah taktis.

"Supaya kita bisa telusuri, bisa klarifikasi kepada teman-teman PPLN yang di New York itu," sambungnya menjelaskan.

Kendati begitu, anggota KPU RI dua periode itu menyampaikan proses penyusunan penyusunan daftar pemilih tetap, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, dia memandang seharusnya tidak terdapat kegandaan data pemilih.

"Karena waktu pemutakhiran data pemilih itu sudah ada analisis kegandaan. Analisis kegandaan kami lakukan dua kali, (yaitu) kegandaan di PPLN tersebut, artinya misalkan di New York, dan dibandingkan antara PPLN dan juga dengan di dalam negeri," urainya.

Namun hingga saat ini, Hasyim memastikan KPU belum menerima data temuan pemilih ganda di New York, yang diserahkan Migrant Care kepada Bawaslu.

"Ya kami belum menerima, membaca surat itu. Kalau sudah ada surat itu maka tentu akan kami verifikasi ke database, baik itu membandingkan di DPT," katanya.

Oleh karena itu, Hasyim menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memutuskan tindak lanjut dari temuan Migrant Care terkait data ganda pemilih di New York.

"Nah, saya belum tahu yang dimaksud kegandaan itu apa. Bisa jadi ganda dalam arti di DPT ada di DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) ada. Karena apa? Karena di sini ganda pencatatan," pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya