Berita

Asisten Menteri Perdagangan dan Asisten Menteri Manufaktur Australia, Tim Ayres saat berkunjung ke Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Mayapada Tower, Jakarta pada Jumat, 26 Januari 2024/RMOL

Bisnis

Nikel Indonesia Naik Daun, Australia Tawarkan Kemitraan Berbasis ESG

SABTU, 27 JANUARI 2024 | 10:53 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah maraknya industri nikel di Tanah Air, Asisten Menteri Perdagangan dan Manufaktur Australia, Tim Ayres, mengungkapkan adanya rencana kerja sama dengan Indonesia untuk membangun kolaborasi berstandar Environmental, Social, and Governance (ESG).

Menurut Ayres, pihaknya sangat tertarik untuk mendorong standar lingkungan dan tata kelola hilirisasi mineral di Indonesia, yang menjadi salah satu syarat di negaranya agar mudah untuk memasuki pasar di seluruh dunia.

“Hal itulah yang akan diminta oleh pelanggan di seluruh dunia dalam hal ekspor, dan apakah kita benar-benar ingin menambah nilai ekonomi tambahan. Hal ini berarti siap dan mampu memenuhi persyaratan keberlanjutan (yaitu ESG),” jelas Ayres dalam acara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama dengan Kedutaan Australia di Jakarta, Jumat (26/1).


ESG sendiri merupakan konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang berkelanjutan dengan tiga faktor yaitu yaitu environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola).

Menurut asisten mendag Australia itu, dengan mengedepankan ESG, maka ke depannya pasar nikel akan menjadi sangat kuat, di tengah gencarnya produksi kendaraan listrik.

“ESG akan menjadi fitur yang sangat kuat bagi masa depan pasar nikel, dan Australia terlibat di tingkat bilateral untuk mendukung pekerjaan itu,” kata Ayres.

Sementara, Indonesia sendiri menjadi salah satu produsen nikel terbesar di dunia dengan total produksinya diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48 persen dari total produksi nikel global sepanjang tahun 2022 lalu.

Sehingga, Indonesia disebut disebut sebagai pusat nikel global.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya