Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka/RMOL
Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Anggawira, angkat bicara soal gimmick Gibran Rakabuming Raka yang seolah mencari jawaban Mahfud MD saat debat kedua Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Menurutnya, gimmick itu bukan bentuk membela Prabowo yang diserang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ketika debat Capres. Melainkan, bentuk ekspresi sebagai anak muda.
"Ya menurut saya bukan membela (Prabowo) itu bentuk suatu ekspresi," ujar Anggawira saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Selain itu, kata Anggawira, gimmick tersebut sebagai bentuk serangan balik kepada calon wakil presiden lainnya. Sebab, saat debat, Gibran 'dikeroyok' seolah-olah merupakan perwakilan dari pemerintahan.
"Pasangan nomor urut 1 dan 3 ini mengeroyok Mas Gibran dengan seolah-olah Mas Gibran ini perwakilan pada pemerintah Republik Indonesia," ungkapnya.
"Padahal posisi Mas Gibran kan bukan the part Pemerintahaan Republik Indonesia atau secara personal juga," demikian Anggawira.
Gimmick Gibran itu bermula saat saling serang dengan Mahfud MD saat debat keempat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Adapun tema yang diangkat saat itu adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, dan masyarakat adat serta desa.
Ketika itu, Mahfud sempat mengembalikan pertanyaan soal inflasi hijau atau greenflation yang ditanyakan Gibran kepada moderator debat. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menekankan pertanyaan tersebut adalah receh yang tidak perlu dijawab.