Berita

SAP Jerman/Net

Bisnis

SAP Siap Restrukturisasi 8.000 Pekerja, Saham Langsung Melonjak Tinggi

JUMAT, 26 JANUARI 2024 | 09:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan perangkat lunak Jerman, SAP, berencana melakukan restrukturisasi yang akan mempengaruhi sekitar 8.000 pekerjaan dan meningkatkan fokusnya pada kecerdasan buatan.  

Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, sebagai bagian dari restrukturisasi tahun ini, SAP akan meningkatkan fokusnya pada bidang pertumbuhan, khususnya kecerdasan buatan untuk bisnis, dan mengidentifikasi efisiensi berbasis AI dalam operasinya.

SAP mengungkapkan bahwa sebagian besar pekerja yang terkena dampak akan dilindungi oleh program cuti sukarela dan pelatihan ulang.


“Fase selanjutnya adalah transformasi yang berkelanjutan,” kata Chief Executive Officer Christian Klein, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/1).

“Kami berinvestasi pada AI senilai lebih dari satu miliar dolar selama dua tahun ke depan, dan tentu saja kami juga menerapkan AI secara internal. Jadi kami akan mencoba otomatisasi yang lebih tinggi, otomatisasi aktivitas," ujarnya.

"Ini semua tentang meningkatkan keterampilan dan memastikan bahwa SAP menjadi lebih produktif," lanjut Klein.

SAP menolak memberikan rincian berapa banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan atau bisnis mana yang paling terkena dampaknya.  

Chief Financial Officer Dominik Asam mengatakan pada panggilan media pada Rabu (24/1) bahwa restrukturisasi akan mempengaruhi operasi SAP secara global.  

Tercatat bahwa perusahaan ini memiliki 107.602 pekerja penuh waktu pada 31 Desember.

Setelah pengumuman rencana restrukturisasi ribuan karyawan dan merilis hasil kuartalan, saham SAP melonjak 7 persen, level tertinggi sepanjang masa.

Diperkirakan perusahaan akan menghabiskan 2 miliar euro (sekitar 2,2 miliar dolar AS) untuk program pelatihan ulang karyawan dengan keterampilan AI atau menggantikan mereka melalui program redundansi sukarela.

Setelah menghabiskan beberapa tahun terakhir melakukan transisi bisnis perusahaannya ke langganan cloud, SAP kini berfokus pada peningkatan integrasi AI ke dalam perangkat lunaknya, menggunakan teknologi tersebut untuk membantu pengecer memprediksi pesanan dan meluncurkan asisten AI generatif, bernama Joule.

Raksasa perangkat lunak Jerman ini juga berinvestasi di Aleph Alpha GmbH, Anthropic PBC, dan Cohere tahun lalu, dengan rencana untuk menambah lebih banyak layanan AI.

Pada bulan Mei, SAP juga mengumumkan kemitraan dengan unit komputasi awan Google yang dikatakan akan memungkinkan klien untuk lebih mudah menyatukan data dari sumber berbeda dan menggunakan AI untuk meningkatkan operasi mereka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya