Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mengunjungi Pondok Pesantren Gubug Al Munir, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (25/1)/RMOL
Santripreneur menjadi salah satu program unggulan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Hal itu digaungkan istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti saat mengunjungi Pondok Pesantren Gubug Al Munir, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (25/1).
"Terkait program-program kepesantrenan itu banyak sekali. Salah satunya santri entrepreneurship (Santripreneur)," kata Atikoh.
Lewat program tersebut, lanjut Atikoh, santri akan mendapat pendidikan tentang bagaimana berwirausaha, sehingga nantinya akan lahir pengusaha-pengusaha andal berlatar belakang santri.
"Jadi harapannya nanti, selain dididik ilmu agama, juga pengetahuan bagaimana berwirausaha," ujarnya.
Atikoh pun menjelaskan bahwa santri yang mampu menjadi pengusaha, akan sangat bagus. Hal itu lantaran ada ilmu dunia sekaligus akhirat yang diterapkan secara berdampingan.
"Pengusaha yang santri itu akan bagus sekali karena dunia dan akhirat itu harus balance," tuturnya.
Menurut mantan Wartawati ini, itu akan berimbas positif bagi lingkungan sekitar, dimana santri akan selalu mengedepankan ilmu agamanya dalam bersikap, dipadukan ilmu entrepreneurship yang dipelajarinya.
"Ketika kita sudah mandiri secara ekonomi, kita akan bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak. Jadi bisa untuk diri sendiri, memperbaiki keluarga kita, juga memperbaiki masyarakat yang ada di sekitar kita," jelas dia.
Atikoh yang juga cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran ini memang memberi perhatian khusus kepada masyarakat pesantren.
Dalam beberapa kesempatan, Atikoh selalu menggaungkan program-program Ganjar-Mahfud yang sejalan dengan kebutuhan para santri dan kyai.
Salah satu program yang digagas Ganjar-Mahfud adalah membangun kemandirian santri, dan lingkungan pesantren lewat Santripreneurship.
Dalam program Santripreneurship, santri akan dibina untuk bisa berwirausaha dengan bantuan pemerintah dan upaya pihak swasta. Sehingga nantinya, jebolan-jebolan pesantren punya keahlian berwirausaha dan mengembangkan bisnisnya sembari membina masyarakat berbasis ilmu agama yang baik.