Berita

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan/RMOL

Publika

Tidak Mengubah Rangking Elektabilitas Capres

RABU, 24 JANUARI 2024 | 07:46 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

UNTUK memprediksi pasangan capres-cawapres siapa yang akan menang Pilpres 2024, survei elektabilitas dapat menjadi petunjuk tentang siapa yang akan menang Pilpres.

Selanjutnya atas informasi peluang kemenangan tersebut, maka tim sukses dan paslon bekerja sangat keras untuk menaikkan elektabilitas dengan cara mengurangi peluang kemenangan elektabilitas capres-cawapres yang menjadi pesaing.

Metode yang digunakan antara lain adalah berusaha menjelaskan tentang apa yang dimaksud oleh capres-cawapres dalam debat dan publikasi kampanye. Sebaliknya, dengan cara melakukan kampanye penjelasan untuk mendiskreditkan pasangan pesaing, guna menurunkan ranking elektabilitas paslon pesaing.


Pilihan untuk menang Pilpres adalah menang lebih dari 50 persen, supaya Pilpres menjadi satu putaran. Jika gagal, maka paslon berusaha sangat keras untuk masuk Pilpres putaran yang kedua, yaitu paslon mesti berada pada ranking kedua.

Survei Charta Politika, Lingkaran Survei Indonesia, Lembaga Survei Indonesia, Pusat Polling Indonesia, dan Ide Cipta Research and Consulting memenangkan paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ranking kedua adalah paslon Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.

Survei Poltracking Indonesia, Ipsos Public Affairs, Indonesia Political Opinion, Indikator Politik Indonesia, Median, dan Lembaga Survei Nasiona, Politika Research and Consulting, dan Polling Institute meletakkan paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada ranking kedua.

Lembaga survei SPIN menghasilkan satu putaran dengan pemenang paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Arus Survei Indonesia memenangkan paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Artinya, hasil survei atas pertimbangan objektivitas suara lembaga survei terbanyak diprediksi memenangkan paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Selanjutnya paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar diposisikan terbanyak oleh lembaga survei berada pada ranking kedua (delapan dibandingkan lima).

Implikasi atas hasil survei tersebut, maka pertama, muncul masalah ketepatan dalam memprediksi hasil elektabilitas paslon. Ada persoalan ketepatan metodologi penelitian survei, bahkan muncul kecurigaan dugaan bahwa hasil survei bergantung pada sumber donatur pembiayaan. Membela yang bayar. Untuk itu kredibilitas hasil survei menjadi pertaruhan nama baik.

Implikasi kedua adalah perebutan peluang untuk meraih posisi ranking kedua menjadi semakin keras, namun sebatas pada tingkatan konflik level mulut saja menggunakan kampanye serangan udara. Kemudian ditambah kegiatan tuntut menuntut ke dalam ranah hukum, juga ke arah politik berdimensi hukum.

Yang perlu dicegah adalah adu kekerasan fisik di lapangan diantara pendukung fanatik paslon. Insiden di lapangan sudah pernah terjadi, namun sebatas konflik di antara oknum pendukung fanatik paslon dengan oknum aparat. Gesekan fisik di lapangan. Tidak mudah untuk siap kalah Pilpres.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef); Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya