Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Survei: Mayoritas Mahasiswa Terima Money Politics tapi Tak Memilih

SELASA, 23 JANUARI 2024 | 15:30 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Mayoritas mahasiswa menerima uang dari praktik money politics, tetapi cenderung tidak memilih kandidat Caleg ataupun Cawapres itu.

Hal itu terungkap dalam sebuah survei yang dilakukan agensi public relations dan public affairs Praxis pada 2024.

Survei yang melibatkan 1.001 mahasiswa dengan rentang usia 16-24 tahun di 34 provinsi di Indonesia itu menunjukkan bahwa praktik politik uang tidak terlalu berpengaruh, karena mahasiswa memiliki pandangan kritis dan jauh lebih independen dengan pilihannya.


Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 42,96 persen mahasiswa menyatakan akan menerima uang namun tidak memilih kandidat Caleg maupun Cawapres. Sementara, 20,08 persen mahasiswa akan menerima uang dan akan memilih kandidat.

Selain itu, 10,99 persen lainnya menyatakan tidak akan menerima uang dan tidak akan memilih kandidat.

Director of Public Affairs Praxis PR dan Wakil Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) Sofyan Herbowo mengatakan, riset menunjukkan pandangan mahasiswa yang independen.

“Fakta membuktikan bahwa praktik politik uang tidak mampu mempengaruhi pilihan mereka. Saya berharap survei ini dapat mendorong mahasiswa untuk memilih dengan bijak demi menjaga keberlanjutan ekosistem demokrasi yang sehat,” kata Sofyan, dikutip Selasa (23/1).

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Arga Pribadi Imawan, dalam pemaparan hasil penelitian kualitatif itu menjelaskan alasan mahasiswa masih menerima uang meski mayoritas tidak akan memilih.

“Pemilu diibaratkan seperti ‘pesta’, sehingga memberikan dan menerima uang maupun barang dianggap sebagai sesuatu yang harus atau wajar untuk dilakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, dalam temuan itu, sebanyak 65,73 persen mahasiswa pesimis bahwa praktik politik uang dapat dihilangkan dalam pelaksanaan Pemilu di Indonesia.

Analisis Socioeconomic Status (SES) dalam survey tersebut juga menunjukkan semakin tinggi SES, maka praktik politik uang semakin tidak efektif.

Data menunjukkan, sebanyak 15,94 persen dari upper class, 19,89 persen dari middle class, dan 29,21 persen dari lower class mengaku akan menerima uang dan memilih kandidat yang diminta.

Di sisi lain, 47,51 persen dari upper class, 41,98 persen dari middle class, dan 27,12 persen dari lower class mengatakan akan menerima uang namun tidak memilih kandidat yang diminta.

Sementara itu, 13,07 persen dari upper class, 10,46 persen dari middle class, dan 9,87 persen dari lower class menyatakan akan menerima uang namun tidak memilih kandidat yang diminta.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya