Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Korea Selatan Berencana Bangun Pasar Keuangan yang Ramah Investor

SELASA, 23 JANUARI 2024 | 15:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Korea Selatan (Korsel) tengah berupaya membuat pasar keuangan lebih ramah investor dan menarik bagi orang asing di negaranya.

Hal itu diungkapkan wakil ketua Komisi Jasa Keuangan (FSC), Kim So-young, pada pertemuan dengan perusahaan keuangan asing di Seoul pada Senin (22/1).

Mengutip Reuters, dalam pertemuan tersebut regulator keuangan Korsel itu membahas cara membantu mereka dalam mengembangkan bisnis, setelah adanya larangan short-selling pada bulan November.


“Pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk mengglobalkan industri keuangan, terutama untuk membangun lingkungan yang lebih menguntungkan bagi perusahaan keuangan asing,” kata Kim.

“Dalam kerangka luas, kami akan melanjutkan upaya untuk meningkatkan daya tarik pasar Korea bagi investor asing," sambungnya.

Adapun dalam pertemuan tersebut hadir pula pejabat dari 10 perusahaan asing, seperti HSBC, JP Morgan dan Societe Generale.

Seperti diketahui, tahun lalu Korsel mengadopsi salah satu reformasi peraturan untuk meningkatkan akses asing ke pasar keuangannya, dengan menghapus peraturan yang sudah berlaku selama 30 tahun.

Aturan tersebut mengatur bahwa orang asing harus mendaftar ke pihak berwenang untuk memperdagangkan saham yang tercatat di bursa, sehingga dianggap dapat menyulitkan perusahaan asing.

Namun pada bulan November, mereka memberlakukan larangan sementara terhadap short-selling saham hingga paruh pertama tahun 2024, setelah pihak berwenang menemukan beberapa perdagangan ilegal yang dilakukan oleh perusahaan asing.

Langkah itu menuai kritik karena dianggap akan menghambat akses asing dan melemahkan efisiensi pasar.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya