Berita

Diskusi yang digelar di Kampus Unika Atma Jaya Jakarta/Ist

Politik

Ibu Korban Tragedi Semanggi I: Presiden Jokowi Gagal Jalankan Revolusi Mental

SELASA, 23 JANUARI 2024 | 00:11 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Presiden Joko Widodo dinilai telah kebablasan karena menggunakan lembaga negara untuk meloloskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka ke tampuk kekuasaan seperti yang diinginkannya.

Hal itu disampaikan Sejarawan Anhar Gonggong dalam diskusi yang digelar di Kampus Unika Atma Jaya Jakarta seperti dikutip Senin (22/1).

"Dia (Presiden Jokowi) melompati aturan yang ada untuk menempatkan anaknya ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) adalah adik iparnya. Dari situ permainan kostitusi berlangsung," kata Anhar.

Anhar mengingatkan bahwa munculnya era reformasi merupakan akibat Indonesia selama 30 tahun dipimpin secara otoriter. Saat itu tidak mungkin ada orang yang bicara tentang pergantian pemerintahan.

Menurut Anhar, sebenarnya rezim otoriter Soeharto bermula saat pendirian Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur tahun 1972. Saat itu semua birokrat harus memilih Golkar.

"Saya dulu PNS anggota Korpri yang underbow Golkar tapi tidak pernah nyoblos. Karena Golkar pasti menang. Jadi buat apa ke TPS. Saat itu marak serangan fajar sehari sebelum pemilu dengan memberikan beras dari pintu ke pintu," kata Anhar.

Sementara itu Ibu Sumarsih (ibunda Wawan korban Tragedi Semanggi 1 tahun 1998 ) menyampaikan pendapat bahwa saat ini revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi telah gagal.

"Padahal Jokowi sempat menyatakan dia adalah anak kandung reformasi tapi malah berkolusi dengan mengangkat anaknya sebagai cawapres," sesal Ibu Sumarsih.

Sedangkan Prof Muradi mendorong aparat TNI, Polri dan intelijen bersikap profesional dan netral dalam pemilu. Mereka  tidak boleh masuk politik praktis.

"Mereka harus berjarak dengan politik praktis," kata Muradi.

Ketua Umum Alumni Orange Apriyanto Tambunan melanjutkan bahwa diskusi digelar atas keresahan lantaran muncul tanda-tanda reformasi telah diperkosa rezim berkuasa dengan memanfaatkan lembaga negara untuk menabrak konsitusi yang sudah ada.

"Harapan kami sebagai masyarakat sipil meminta agar aparat kepolisian dan TNI untuk tetap netral dalam masa pemilu ini," kata Apriyanto.

Ketua panitia acara Dhono Hendaru menambahkan, acara diskusi ini merupakan kerja sama sejumlah pihak yang peduli terhadap demokrasi.

"Kegiatan diskusi ini  merupakan rangkaian acara reuni alumni bertema Back To Kampus yang digagas oleh Universitas Atma Jaya, Perkumpulan Alumni UAJ, KBA Fiabikom, Lingkar Mahasiswa Semanggi, Alumni Orange Indonesia serta Gerakan Aktivis Lintas Generasi Tegak Lurus Reformasi," kata Dhono.


Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya