Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Netanyahu Tolak Persyaratan Hamas untuk Mengakhiri Perang

SENIN, 22 JANUARI 2024 | 17:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Persyaratan yang diajukan Hamas untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan membebaskan para sandera yang tersisa, ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (21/1), Netanyahu mengaku tidak bisa menerima persyaratan tersebut karena Hamas meminta Israel menarik pasukan dari Gaza.

“Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan kami dari Gaza, pembebasan semua pembunuh dan pemerkosa,” kata Netanyahu, seperti dimuat The New Arab.

Dia juga menolak persyaratan yang meminta agar pasukan Israel membiarkan Hamas tetap berdiri.

“Saya langsung menolak syarat yang diajukan monster Hamas,” tegasnya.

Sebuah kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat, Qatar dan Mesir akhir November lalu menghasilkan gencatan senjata selama sepekan dan pembebasan lebih dari 100 dari sekitar 240 sandera Israel yang ditawan militan Hamas 7 Oktober lalu.

Sebagai imbalan, Israel membebaskan 240 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Tel Aviv.

Sejak perjanjian itu berakhir, Netanyahu tengah mencari cara untuk membebaskan 136 sandera yang masih disandera.

Baru-baru ini, Netanyahu menolak rencana pembentukan negara Palestina setelah perang berakhir di Jalur Gaza.

Penolakan itu didasari oleh kekhawatiran Netanyahu tentang jaminan keamanan nasional jika tentaranya ditarik dari wilayah kantong tersebut.

“Saya tidak akan berkompromi mengenai kendali penuh keamanan Israel atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan,” tegasnya.

Sejak melancarkan serangan balasan pada Hamas 7 Oktober lalu, Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 25 ribu warga palestina.

Dengan jumlah korban jiwa yang begitu banyak, Israel dituduh melakukan kejahatan perang dan genosida. Saat ini kasusnya tengah diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya