Berita

Tiga calon presiden dalam panggung debat Pilpres 2024/RMOL

Politik

Kepantasan Gibran di Panggung Debat Tak Sebanding dengan Cak Imin-Mahfud

SENIN, 22 JANUARI 2024 | 16:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sikap calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat malam kemarin, dinilai tidak lebih pantas dibanding cawapres nomor urut 1 dan 3, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai, secara keseluruhan Muhaimin Iskandar berhasil mencuri perhatian publik dan Mahfud MD sangat menguasai substansi, sedangkan Gibran Rakabuming dinilai kebablasan.

"Kemarin kita cukup melihat substansi yang dikuasai Prof. Mahfud dan Cak Imin dan tentu saja mereka sudah memahami, sehingga mereka juga bisa tampil bagus secara show," ujar pengamat politik yang kerap disapa Hensat itu, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/1).


"Mas Gibran tampil terlalu percaya diri, sehingga terlalu banyak gimmick yang ditampilkan yang membuat ia melampaui etika, kesopanan, dan kepantasan dalam sebuah perhelatan pemilihan presiden," sambungnya.

Akademisi Universitas Paramadina itu menganggap, gaya debat Muhaimin dan Mahfud yang sudah menyerang Gibran di segmen awal. Sebab, mereka menunjukkan sisi kritis terhadap program food estate.

"Cak Imin memulai debat seperti yang dilakukan oleh Pak Anies yaitu dengan ngegas ya menyinggung food estate. Kemudian Pak Mahfud juga nge-gas menyinggung food estate juga," ucapnya menegaskan.

Sementara, menurut Hensat Gibran hanya mementingkan sisi penampilan saja dan hanya fokus kepada gimmick, sehingga beberapa kali melupakan pertanyaan yang dilontarkan oleh Muhaimin dan Mahfud.

"Misal pertanyaan Pak Mahfud soal redistribusi, kemudian konsep trisaktinya Bung Karno. Kemudian kepada Gus Imin juga sama yang malah fokus ke botol plastik yang mungkin saja botol itu disediakan oleh panitia," tuturnya.

Selain gimmick, hal yang turut dikritisi pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini dari Gibran adalah terkait etika dan kesopanan. Baginya cara Gibran mempermalukan lawan debatnya dinilai berlebihan dan tidak disukai banyak orang.

"Tentang kesopanan Mas Gibran kemarin kebablasan. Gayanya dia yang ingin mempermalukan Cak Imin dan Pak Mahfud seperti mencari-cari jawaban Pak Mahfud," urainya.

"Dan menyinggung Cak Imin yang baca catatan walau itu diperbolehkan. Tentu itu tidak disukai oleh banyak orang dan mungkin juga tidak disukai oleh Gen-Z," demikian Hensat menambahkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya