Berita

Presiden Joko Widodo/Ist

Politik

Relawan Prabowo: Upaya Pemakzulan Menentang Kehendak Rakyat

SENIN, 22 JANUARI 2024 | 01:44 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Upaya gerakan Petisi 100 dan beberapa orang yang mengatasnamakan rakyat untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo merupakan halusinasi politik di tengah pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024. Tindakan itu merupakan tanda kepanikan, pesimisme dan kekalahan dalam kontestasi demokrasi di Indonesia.

Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Prabowo Mania Jawa Timur Bambang Widjanarko Setio dalam keterangannya dikutip Senin (22/1).

Bambang menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam berdemokrasi. Tapi, jalan demokrasi harus sesuai dengan aturan dasar konstitusi, UUD 1945, Pancasila dan peraturan lainnya yang telah disepakati.

“Sangat tidak bijaksana dan terkesan tidak cerdas bila mereka yang mengatasnamakan rakyat yang berjumlah seribuan orang itu justru menabrak hukum tata negara, bersikap arogan dan destruktif untuk kepentingan kelompoknya saja," kata Bambang.

Karena itu, kata Bambang, berdasarkan analisa politik, gerakan Petisi 100 dan beberapa aktivis dan politisi itu menjadi “kuda tunggangan” salah satu pasangan capres-cawapres.

“Cara-cara yang mereka lakukan bisa dikatakan jauh panggang dari api. Kalau dalam berpolitik dan berdemokrasi mengedepankan berbagai cara, apa jadinya masa depan negara, masyarakat dan bangsa Indonesia ke depan?' kata Bambang.

"Apalagi kalau dalam berpolitik mereka hanya menggunakan hawa nafsu atau syahwat politik. Seluruh rakyat Indonesia yang pada akhirnya justru akan menghadapi gerakan politik destruktif itu,” sambungnya.

Saat ini, menurut Bambang, masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam berpolitik. Masyarakat sudah memahami dan mengerti apa yang harus dan sebaiknya dilakukan.

“Kalau hanya sebagian kecil dari 275 juta jiwa penduduk Indonesia, melakukan tindakan politik destruktif dan mendegradasi kepentingan nasional, sudah pasti rakyat tidak bisa membiarkan dan akan menghadapinya,” kata Bambang.

Di sisi lain, Bambang mengatakan bahwa rekayasa politik untuk memakzulkan atau menjatuhkan Presiden Joko Widodo, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terkait hal ini, para pakar hukum tata negara butuh proses panjang untuk sampai pada tujuan pemakzulan.

“Presiden Joko Widodo adalah produk demokrasi dan dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Karena itu, keberhasilan Jokowi selama hampir 10 tahun ini, menjadi sesuatu mengganggu bagi beberapa kelompok politik lainnya,” kata Bambang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya