Berita

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir/Istimewa

Nusantara

Ketum PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Tak Meributkan Perbedaan Awal Puasa

MINGGU, 21 JANUARI 2024 | 01:38 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Umat muslim diimbau untuk tidak meributkan perbedaan tanggal dimulainya ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi. Ada persamaan atau perbedaan, yang lebih penting adalah mampu memaknai ibadah puasa Ramadhan dengan segala rangkaiannya, untuk melahirkan penghayatan dan pengamalan keislaman yang lebih baik.

"Jadi, kalau berbeda ya malah tidak perlu ribut, termasuk di media sosial, apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan yang membuat malah nanti nilai ibadahnya jadi berkurang," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Sabtu (20/1).

Haedar menambahkan, dari penetapan tanggal tersebut dapat menjadikan ibadah-ibadah Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah sebagai sarana memperkaya spiritualitas dan kesalihan.

"Memperkaya relasi hubungan sosial kita yang damai, toleran, bersatu dalam keragaman, dan tidak kalah pentingnya justru juga membawa umat dan bangsa kita semakin berkemajuan," tuturnya.

Dijelaskan Haedar, pengumuman dan maklumat tanggal ibadah tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada setiap tahun. Sebagaimana juga berbagai organisasi Islam mengeluarkan kalender terkait ibadah.

"Jadi maklumat atau pengumuman Muhammadiyah ini maklumat yang normal terjadi dan dilakukan, karena kami menggunakan metode hisab dengan metode khusus hisab haqiki wujudul hilal," jelasnya.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada 10 Maret 2024. Sementara, tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024. PP Muhammadiyah juga menetapkan 10 Zulhijah atau Hari Idul Adha 1445 Hijriah jatuh pada 17 Juni 2024.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya