Berita

Presiden AS, Joe Biden dan PM Israel, Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Netanyahu dan Biden Teleponan, Bahas Nasib Palestina Setelah Perang

SABTU, 20 JANUARI 2024 | 09:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pembicaraan via telepon dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (19/1).

Menurut Juru bicara Gedung Putih John Kirby, percakapan itu merupakan yang pertama dilakukan sejak sebulan terakhir dan fokus membahas tentang perang Israel di Jalur Gaza.

"Biden dan Netanyahu membahas upaya pembebasan sisa sandera Israel dan penurunan intensi militer guna memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk," jelas  Kirby, seperti dimuat Reuters.


Kirby menegaskan bahwa komunikasi lewat sambungan telepon sudah dijadwalkan Biden sejak lama dan tidak ada kaitannya dengan penolakan Netanyahu terhadap rencana pembentukan negara Palestina baru-baru ini.

Kendati demikian, kata Kirby, kedua presiden juga membahas perbedaan pendapat dalam menentukan nasib pemerintahan Palestina setelah perang Gaza.

"Presiden juga membahas solusi dua negara dengan jaminan keamanan Israel,” tambahnya.

Sementara itu, Biden yang baru menghadiri pertemuan Walikota AS mengatakan bahwa Netanyahu tidak sepenuhnya menentang solusi dua negara yang diajukan Washington.

"Saya pikir kita akan mampu menyelesaikan sesuatu. Saya pikir ada cara agar hal ini bisa berhasil,” ujarnya.

Satu hari sebelumnya, Netanyahu mengaku keberatan dengan pendapat Amerika Serikat yang menganggap bahwa pembentukan negara Palestina pascaperang merupakan jalan keluar untuk memastikan keamanan Israel.

“Israel harus memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan. Itu syarat yang perlu,” tegasnya.

Pekan ini, Israel melancarkan serangan baru yang besar di Khan Younis, Gaza Selatan yang disebut sebagai sarang utama militan Hamas.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 142 warga Palestina tewas dan 278 terluka di Gaza selama 24 jam terakhir, sehingga menambah jumlah korban tewas akibat perang selama lebih dari tiga bulan menjadi 24.762 orang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya