Berita

Ilustrasi/Foto; Antara

Bisnis

Bantu Usaha Kecil, Kemenkop Matangkan Ekosistem KUR tanpa Agunan

SABTU, 20 JANUARI 2024 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memulai pembentukan ekosistem credit scoring, yang memungkinkan debitur dapat mengakses kredit usaha rakyat (KUR) tanpa mempunyai agunan.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKop UKM Yulius mengatakan saat konferensi pers di Kantor KemenKop UKM, Jakarta, Jumat (19/1) bahwa credit scoring merupakan sistem penilaian terhadap kemampuan seseorang dalam membayar kewajiban pinjamannya yang dilakukan oleh Lembaga Penilaian Kredit.

Hingga saat ini credit scoring hanya menggunakan data konvensional, seperti data identitas, data biro kredit dan data perbankan.

Skema tersebut mewajibkan calon debitur untuk mempunyai agunan sebagai jaminan. Sementara, pelaku usaha mikro dan kecil kerap kali tidak mempunyai agunan. Sehingga, pelaku usaha mikro dan kecil kesulitan mengakses pembiayaan.

Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Rapat Nasional HIPMI ke-18 pada tanggal 31 Agustus 2023, menegaskan kepada kementerian terkait, BI, OJK dan perbankan, agar dapat meningkatkan pembiayaan UMKM tanpa agunan dengan menggunakan sistem credit scoring.

"Maka, langkah pemerintah dalam meningkatkan penyaluran KUR tanpa agunan tambahan untuk membantu pertumbuhan usaha UMKM, salah satunya dengan pemanfaatan credit scoring," terang Yulius.

Sejak awal Januari pihaknya telah memulai mengumpulkan data, untuk kemudian pada Februari-April akan membangun modelnya dengan machine learning, Artificial Intelligence.

"Setelah itu kita membuat score-nya. Setelah itu kita membangun API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi), itu sekitar bulan 6 bulan 7 bisa digunakan untuk pilot project," katanya.

Melalui penerapan credit scoring penilaian kelayakan kredit dalam pemberian KUR menggunakan sumber data di luar data konvensional atau data alternatif. Data tersebut di antaranya jaminan sosial (BPJS), data penggunaan listrik, data transaksi e-commerce, data media sosial, data perpajakan, dan data lain tersedia dari Sistem Satu Pintu (SSO).

Saat ini sudah terdapat 20 lembaga teknologi finansial (fintech) yang telah menggunakan skema credit scoring. Nantinya, setelah uji coba yang akan dimulai pada Juli mendatang, penggunaan credit scoring akan diperluas kepada perbankan, koperasi dan lembaga keuangan non bank.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya