Berita

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani/Net

Politik

Isu 15 Menteri Jokowi Bakal Mundur, IPO: Sri Mulyani Harusnya Mundur Sejak Awal

JUMAT, 19 JANUARI 2024 | 10:08 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sebanyak 15 menteri Kabinet Indonesia Maju diisukan bakal mundur dari jabatannya secara massal. Salah satu dari 15 menteri yang dikabarkan bakal mundur itu yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Namun, alasan Sri Mulyani mundur dari kabinet dinilai tidak rasional. Karena, alasan yang digunakan yaitu berkaitan dengan utang negara yang semakin membengkak.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, jika yang dijadikan alasan adalah utang negara yang menggunung, maka seharusnya Sri Mulyani mundur sejak awal pemerintahan.


“SMI (Sri Mulyani) adalah tokoh paling mengerti soal keuangan negara, sehingga alasan mundur karena faktor hutang sulit dipercaya, karena hutang sudah berlangsung sejak awal ia menjabat,” kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/1).

Pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini lebih percaya apabila mundurnya Sri Mulyani adalah karena faktor politik menjelang Pemilu 2024.

“Jadi, bisa saja alasan politik lebih kuat dibanding alasan utang,” ujar Dedi Kurnia.

Viral di media sosial mengenai kabar 15 menteri bakal mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut kali pertama disampaikan oleh Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri.

Faisal mengatakan bahwa kurang lebih terdapat 15 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang tengah berencana untuk hengkang meninggalkan Presiden Jokowi. Di antaranya ada Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," ujar Faisal dalam acara Political Economic Outlook 2024 yang diunggah di akun YouTube Progresif Idn pada Senin (15/1).

Dia juga mengajak agar Menkeu Sri Mulyani membujuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan menteri-menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi.

Ajakan itu dilontarkan Faisal karena dia menilai kinerja pemerintahan Jokowi buruk. Ia menyoroti sejumlah mega proyek, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kereta cepat yang dinilainya amburadul hingga mengakibatkan utang negara menggunung.

“Bikin macam-macam itu duitnya enggak ada, dengan cara apa dong jadinya? Utang. Utang sekarang Rp 8 kuadriliun," kata Faisal.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya