Di masa 22 hari jelang pencoblosan Pemilu 2024, tingkat keterpilihan 3 pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) diukur oleh lembaga survei Indonesia Political Expert (IPE).
Direktur Riset dan Survei IPE, Agustanto Suprayoghi menjelaskan, pihaknya telah melakukan beberapa kali survei dalam kurun waktu September 2023 hingga Januari 2024.
Dari data survei di empat bulan tersebut, tingkat keterpilihan atau elektabilitas 3 capres mengalami peningkatan.
Tetapi IPE menemukan elektabilitas dua pasangan tercatat lebih tinggi, yaitu pasangan Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dan Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sementara, pasangan Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jauh di bawahnya.
"Pasangan 01 ada peningkatan cukup signifikan 4,10 persen. Pasangan 02 cenderung stagnan. Kenapa? Karena kita lihat angkanya bergerak cukup kecil padahal kampanye yang dilakukan sangat mewah," ujar Agus saat rilis survei di Amaris Hotel, Jalan Ir. H. Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
Dia menyebutkan, elektabilitas Prabowo-Gibran hanya bergerak naik di angka 2,82 persen. Sementara, pasangan Ganjar-Mahfud masuk ke urutan pertama, namun bersaing tipis peningkatannya dengan Anies-Muhaimin.
"Ganjar-Mahfud tipis berkompetisi dengan pasangan Anies-Muhaimin di kisaran 4,39 persen," jelasnya..
Seirama dengan peningkatan elektabilitas para pasangan capres-cawapres, angka pemilih yang potensi tidak memilih dan ragu dalam memilih mengalami penurunan mulai September 2023 hingga Januari 2024.
"Penurunan pemilih belum punya pilihan atau ragu dalam memilih turun. Di Januari angkanya 15,87 persen, tetapi turun menjadi 5,6 di Januari 2024," pungkas Agus.
Survei yang dilakukan IPE sejak Agustus 2023 hingga 2-16 Januari 2024 berlangsung di 416 kabupaten dan 98 kota, dengan melibatkan 2.400 responden yang merupakan warga negara Indonesia yang sudah bisa memilih.
Survei IPE ini disebut memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dengan
margin of error sebesar 2 persen.