Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Redam Penurunan Ekonomi Global, BNP PARIBAS akan Lakukan Pelonggaran Kebijakan Moneter

KAMIS, 18 JANUARI 2024 | 09:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan induk bank universal dan jasa keuangan multinasional Perancis, BNP Paribas, mengungkapkan bahwa tahun ini akan dilakukan pelonggaran kebijakan moneter untuk meredam penurunan pertumbuhan ekonomi global.

Pengetatan kebijakan moneter yang tajam selama sekitar setahun terakhir, dan meredanya guncangan pandemi yang terjadi sekali dalam satu generasi, bank multinasional Prancis ini, dalam laporan Global Outlook 2024, memperkirakan akan ada perlambatan ekonomi. Untuk itu, BNP Paribas berharap langkah pelonggaran tersebut cukup untuk meredam penurunan pertumbuhan ekonomi global.

Mereka juga yakin kemungkinan terjadinya hard landing terbilang rendah. Tren disinflasi yang sedang berlangsung, didorong membaiknya kondisi pasokan, terbatasnya inflasi energi, dan melambatnya inflasi pangan, bank-bank sentral besar kemungkinan merasa cukup percaya diri memulai pelonggaran moneter dalam waktu tidak terlalu lama lagi.


Dikutip dari The Business Times, Kamis (18/1), European Central Bank (ECB) diramal melakukan penurunan suku bunga pertamanya pada April, dan Federal Reserve AS akan memulai penurunan suku bunganya pada Mei.

Di negara-negara berkembang di Asia, mereka yakin Indonesia akan memulai siklus pelonggaran pada Juli, dan Thailand memulai penurunan suku bunga hanya pada Februari 2025.

Disinflasi akibat melambatnya aktivitas ekonomi mungkin tidak akan bertahan dalam jangka menengah. Inflasi akan tetap lebih fluktuatif dan berada pada kisaran target bank sentral yang lebih tinggi, kata analis BNP, seperti dikutip dari Panin Sekuritas. Risiko positif inflasi mencakup fragmentasi dalam perdagangan dan rantai nilai global.

Kepala Strategi Makro dan Penelitian Pasar Negara Berkembang BNP untuk Asia-Pasifik Siddharth Mathur mengatakan salah satu faktor yang menambah ketidakpastian terhadap inflasi global adalah krisis Laut Merah yang sedang berlangsung.

"Dari perspektif Asia, risiko yang lebih besar bukan terletak pada biaya pengiriman, namun pada harga energi," ujarnya.

BNP Paribas Group telah hadir di Indonesia sejak tahun 1970 dan saat ini merupakan satu-satunya bank Perancis yang memiliki anak perusahaan Bank berlisensi penuh di Indonesia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya