Berita

Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo/Net

Politik

Pengamat: Pemilu Indonesia 2024 dalam Bayang-bayang Masa Lalu Orde Baru

RABU, 17 JANUARI 2024 | 12:16 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bayang-bayang masa lalu oder baru sangat kental terasa dalam setiap pesta demokrasi Indonesia, termasuk yang akan digelar pada Februari mendatang.

Begitu yang disampaikan oleh seorang peneliti dari Asia Institute, University of Melbourne, Vedi Hadiz, dalam tulisannya berjudul "The Past is Present in Indonesia’s Presidential Election", dimuat Melbourne Asia Review pada Selasa (16/1).

Vedi menyoroti calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto yang selalu diserbu pertanyaan tentang catatan hak asasi manusia setiap mencalonkan diri dan ikut serta dalam pemilihan presiden.


Prabowo dikenal sebagai menantu Soeharto, jenderal era Orde Baru yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia di berbagai negara seperti Papua, Timor Timur, hingga Jakarta.

Jika dibandingkan dengan capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang usianya rata-rata masih 50-an, hanya Prabowo yang memiliki kaitan langsung dengan era Soeharto.

Ganjar yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pernah menjadi pusat gerakan perlawanan terhadap Soeharto hingga tahun 1990-an.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak mantan perwira militer era Orde Baru bergabung dengan PDI-P pada awal Reformasi.

Vedi menilai baik PDI-P maupun partai Golkar yang lekat dengan kendaraan politik Soeharto sudah sulit dibedakan.

"Gagasan keduanya sangat tidak liberal mengenai hubungan negara dan masyarakat. Terjadi kemunduran khususnya di bidang budaya yang kerap digunakan untuk melegitimasi kecenderungan otokratis para pemimpinnya," tulisnya.

Sementara itu, partai pengusung Anies yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem) disebut Vedi merupakan tempat berlindung bagi kekuatan lama Orde Baru.

"Partai ini dipimpin oleh Surya Paloh, seorang pengusaha era Suharto dan mantan pejabat tinggi Golkar, yang secara historis memiliki hubungan kuat dengan militer," ungkapnya.

Vedi menyoroti bagaimana Anies naik sebagai Gubernur Jakarta tahun 2017 lalu didukung oleh partai pendukung Prabowo, Gerindra.

Prabowo sendiri dahulunya merupakan saingan utama Presiden Joko Widodo. Namun kini, mereka bersatu karena Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Jokowi.

Vedi menyimpulkan bahwa meskipun era Soeharti telah jatuh, bayang-bayang kekuasaan, korupsi yang rakus, nepotisme, dan pelanggaran HAM masih menyertai dinamika demokrasi Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya