Berita

Raksasa pengiriman makanan Korea Selatan Woowa Brothers menguji robot pengiriman otomatis di sebuah kompleks apartemen di pinggiran kota Seoul/Net

Tekno

Biaya Tenaga Kerja Mahal, Perusahaan Korea Selatan Mulai Pekerjakan Robot sebagai Kurir

RABU, 17 JANUARI 2024 | 07:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penggunaan robot kurir semakin marak di Korea Selatan. Ini terjadi setelah pemerintah menetapkan bahwa robot jenis tersebut bukan termasuk kendaraan dan mengijinkannya untuk menggunakan trotoar saat mengirim barang ke pelanggan.

Sebelumnya, robot pengantar barang diklasifikasikan sebagai kendaraan berdasarkan undang-undang dan tidak dapat berjalan di trotoar. Perubahan legislatif untuk mencabut larangan tersebut mulai berlaku pada November 2023, memungkinkan robot yang bersertifikat keselamatan untuk beroperasi di trotoar.

Hal ini diharapkan dapat mendorong komersialisasi robot pengantar barang, karena robot tidak perlu lagi dirancang untuk melakukan perjalanan secepat mobil.

Menurut laporan Nikkei, robot pengantar didefinisikan memiliki berat 500 kilogram atau lebih ringan, memiliki lebar 80 sentimeter atau lebih sempit, dan melaju dengan kecepatan 15 kilometer per jam atau lebih lambat.  

Mereka diperbolehkan berada di trotoar jika lembaga sertifikasi menyetujuinya, setelah mengevaluasi bidang-bidang seperti kontrol kecepatan, kemampuan pengoperasian jarak jauh, dan apakah mereka dapat mengenali sinyal lalu lintas.

Layanan pesan-antar makanan dan toko serba ada sudah menjalankan uji coba di zona deregulasi khusus. Salah satu yang sudah memanfaatkan robot pengantar adalah Woowa Brothers, operator aplikasi pesan-antar makanan terbesar di negara itu.

Mereka meluncurkan program percontohan menggunakan robot pengantar di sebuah kompleks apartemen besar pada 2021.

Saat restoran yang berpartisipasi di kompleks tersebut menerima pesanan dari aplikasi Woowa, mereka memuat pesanan tersebut ke robot Dilly Drive, yang kemudian kemudian melakukan pengiriman secara otomatis.

Dilly Drive dilengkapi kamera, radar, dan GPS untuk melaju dengan kecepatan 5 kpj atau 6 kpj sambil menghindari pejalan kaki. Ia dapat melintasi penyeberangan dengan mengenali apakah sinyalnya hijau atau merah.  

Robot tersebut dapat berkomunikasi dengan sistem manajemen gedung, memungkinkannya menaiki lift dan membawa makanan serta minuman ke apartemen pelanggan.

Meskipun robot pengiriman juga sedang dikembangkan di Amerika Serikat, Jepang, dan negara lain, kemampuan untuk menaiki lift untuk mengantarkan barang ke rumah pelanggan sangatlah tidak biasa.

Operator toko serba ada 7-Eleven di Korea Selatan juga telah menjalankan uji coba menggunakan robot pengantar di dalam kompleks apartemen.  

Karena pengiriman otomatis akan membantu mengurangi biaya di berbagai bidang, termasuk sektor ritel dan pengiriman, robot pengiriman dipandang sebagai solusi yang menjanjikan di tengah meningkatnya biaya tenaga kerja.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya