Debat Pilpres 2024 edisi ketiga yang digelar KPU RI pada Minggu (7/1), tidak banyak membawa pengaruh pada preferensi pilihan masyarakat.
Hal tersebut menjadi temuan survei yang dipaparkan Direktur eksekutif Survei and Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara.
Kata Igor, responden diberikan pertanyaan apakah acara debat calon presiden dan wakil Presiden yang telah dilakukan 7 Januari 2024 tersebut memengaruhi pilihan anda atau tidak?.
"Tampaknya acara tersebut hanya berpengaruh kepada 20,8 persen publik saja. Mayoritas publik atau 72,9 persen mengaku acara tersebut tidak memengaruhi pilihan mereka terhadap masing-masing capres," ujar Igor dalam keterangannya, Senin (15/1).
Sementara itu, lanjut Igor, jika dilihat dari tingkat elektabilitas, upaya Ganjar Pranowo dan Anies baswedan yang mencoba mendegradasi Prabowo Subianto dalam debat ketiga ternyata tidak berhasil.
Sebab, katanya, elektabilitas Anies dan Ganjar, tetap tidak bisa mendegradasi keunggulan elektabilitas Prabowo.
"Elektabilitas paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di angka 50,9 persen, lalu Ganjar Pranowo-Mahfud MD 23,5 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 18,7 persen," terangnya.
"Koreksi dukungan tersebut merupakan dampak dari gaya debat Anies yang menyerang Prabowo. Keinginan Anies untuk mendapatkan peningkatan poin dukungan justru yang memperoleh poin dukungan Prabowo," terang Igor.
Survei Spin tersebut dilakukan dalam kurun waktu 8-14 Januari 2024 dengan melibatkan 2.178 responden di seluruh provinsi di Indonesia.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data yakni direct interview dengan bantuan kuesioner.
Survei menetapkan margin of error (MoE) sebesar 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.