Berita

Presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) dan wakilnya Hsiao Bi-khim dalam konferensi pers kemenangannya di Taipei, pada Sabtu, 13 Januari 2024/Net

Dunia

Beijing Terpukul, Partai Demokrat Kembali Menang di Pemilu Taiwan

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 22:25 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Partai Progresif Demokrat (DPP) yang berkuasa di Taiwan kembali keluar sebagai pemenang setelah memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan umum pada Sabtu (13/1).

Presiden terpilih yang diusung DPP, Lai Ching-te mengumumkan kemenangan yang telah diraih dengan penuh gembira di hadapan para pendukungnya.

Dia menyebut kemenangan DPP merupakan bukti bahwa rakyat mendukung demokrasi tetap berdiri tegak di Taiwan.


"Kami menyampaikan kepada komunitas internasional bahwa antara demokrasi dan otoritarianisme, kami masih berpihak pada demokrasi," kata Lai dalam pidato kemenangannya, seperti dimuat CNN.

Lai juga menyadari bahwa pemilu Taiwan tahun ini berada di bawah bayang-bayang kekhawatiran akan ancaman China. Oleh sebab itu, dia berjanji untuk menjaga negara dari berbagai konfrontasi yang mengancam keamanan nasional.

"Pada saat yang sama, kami juga bertekad untuk menjaga Taiwan dari ancaman dan intimidasi yang terus berlanjut dari China,” tegasnya.

Hasil akhir pemilu masih dalam proses penghitungan suara oleh Komite Pemilihan Umum Pusat Taiwan.

Namun dalam pidato kemenangan, Lai menunjukkan bahwa dirinya dan wakilnya Hsiao Bi-khim memperoleh sekitar 40 persen suara, sementara dua saingan utamanya dari partai Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) masing-masing tertinggal dengan 33 persen dan 26 persen.

Sistem pemilu Taiwan didasarkan pada pemungutan suara first-past-the-post, di mana capres dengan persentase suara tertinggi yang menjadi pemenang.

Total pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai lebih dari 60 persen dari sekitar 19,5 juta warga Taiwan yang berhak memilih.

Kemenangan DPP untuk ketiga kalinya secara berturut-turut menjadi pukulan besar bagi China yang mempunyai ambisi untuk menguasai Taiwan.

China tidak bisa merahasiakan keinginannya untuk melihat partai oposisi KMT kembali berkuasa di Taiwan. Sebab dari sisi kebijakan KMT cenderung mendukung hubungan yang lebih hangat dengan Beijing.

Bahkan selama masa kampanye, KMT menyudutkan Lai dan DPP sebagai pihak yang sengaja mengambil kebijakan yang memicu ketegangan militer dengan China.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya